3

3.9K 388 12
                                    

Bungalo tua di sudut padang samping gedung fakultas sospol adalah tempat biasa kelompok over the moon itu nongkrong, tempat yang sepi yang sangat cocok dengan mereka berempat.

Tiba di sana Pawin segera merebahkan tubuh dan menutup matanya, dengan teman-temannya duduk di sekitar.

"Korn, kau serius? " tanya Prug.

"Apa?"

"Ai Sat, aku tanya malah balik nanya?"

"Hmmm"

"Kau gila Korn! Jangan main-main dengan anak orang. " ujar Dean.

"Tapi anak itu lucu sekali." kata Prug.

"Benar."

"Tadi siapa nama anak itu? Dia dari Manajemen kan?" tanya Prug.

"Intouch." Korn tersenyum menyebut namanya.

"Menjijikkan! Kau tersenyum seperti pedo! Tapi benar juga bocah itu hanya anak kecil."

Korn melotot pada Dean dengan telunjuk ke wajahnya, "Tua."

"Sat! Ngaca sana!" balas Dean.

"Ai Dean, dia anak tahun pertama bagaimana bisa dibilang anak kecil? Tapi dilihat dari bentukannya bener juga katamu, seperti masih di tahun ketujuh atau delapan." ujar Prug.

"Kubilang juga apa, Korn pedo."

Korn yang kesal dengan Dean menarik leher temannya itu, lalu katanya "Tunggu. Karma."

Dean yang telah membebaskan dirinya segera tertawa, "Ai Sat! Aku bukan penggemar generasi setengah tiang sepertimu!"

"Lihat." balas Korn.

"Tapi teman-temannya tadi juga sangat lucu. " kata Prug.

"Kalian berdua bisa berdiri bersama dalam satu barisan." ujar Dean.

Prug meninju pundak Dean, sambil tertawa ia berkata, "Sial kau Dean!"

Setelah itu suasana cukup hening, hanya gemerisik dedaunan kering di musim kemarau yang tertiup angin lembut, yang semakin meninabobokan Pawin.

Win ObsessionWhere stories live. Discover now