8

3.6K 384 20
                                    

Pagi ini Team buru-buru berangkat ke kampus setelah memesan agar Parm segera datang.

Pertama ia mendatangi kantin, ia sangat kelaparan dari semalam karena perutnya yang tak cukup hanya di isi dua pack Lays kuning kesukaannya dan ia terlalu malas untuk keluar lagi cari makan. Setelah mendapatkan makanan dari bibi kedai ia segera mencari meja kosong. Ia duduk tanpa menghiraukan sekitar, ia menyibukkan diri untuk menggali makanannya.

Tak berselang lama teman-temannya datang dan membuatnya mengangkat wajahnya dari menatap makanan.

"Team!" panggil In.

"Apa ini parade pasangan?" balas Team.

In bersama Korn jalan di depan diikuti Manaow dan Prug dan paling belakang Dean berjalan bersama Parm yang mana wajah Parm nampak memerah hingga ke telinga.

"Apa itu parade pasangan?" tanya Manaow.

"Itu...kalian?!" tunjuk Team ke teman-temannya dan para senior.

"Sebelum itu Team, bisa kau jelaskan pada kami! Kenapa kau membolos kelas Kemarin?" cecar In.

"Oh itu... Aku ketiduran, he..." Team menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Kemarin saat di bungalo mereka sengaja tak membangunkan Team maupun Win. Mereka meninggalkan mereka berdua begitu saja.

"Oh hoo.. Kau ketiduran, meniduri atau ditiduri?" goda Manaow.

"Manaow! kau gila!"

"Team, kenapa kau jadi gugup? Manaow! Tunjukkan!" In duduk di sebelah kiri dan Manaow di sebelah kanan Team, menyampirkan tangan mereka ke bahu Team. Mereka sengaja mengapitnya karena biasanya Team akan kabur saat terpojok dengan banyak alasan.

"Tenang In, hanya jangan biarkan gembul ini kabur!" Manaow segera mengeluarkan ponselnya, lalu ia menunjukkan sesuatu pada Team.

"Lihatlah tontonan bagus ini N'Team!" ujar Manaow dengan senyum penuh. Ia sengaja agak menjauhkan ponselnya agar Team tak mudah meraihnya.

Ponsel Manaow memutar sebuah video dimana Team yang tertidur memanfaatkan perut keras Win yang dilapisi kemeja dengan sebagian kancing terbuka sebagai bantal. Punggung Team menghadap Win, satu tangan Win menelusup di bawah kemeja bagian belakang Team dan yang lainnya berada di kepala Team.

Satu tangan Team yang berada di lutut win mengguncangnya pelan, "Hia garuk punggungku!"

Win yang juga masih menutup matanya menuruti perintah Team, ia menggosok punggung Team bolak-balik.

"Siahhh! Ap..apa..itu...itu...apa itu aku?" tanya Team tak percaya, ia menggelengkan kepalanya, rona merah menghiasi pipinya yang gembul karena malu.

"Oh ho...kau pikir siapa ai Team?!" kata In, yang membuat Team tak berani melihat orang-orang di sekitarnya. Para senior yang duduk di depannya tersenyum menggodanya.

"Team, apa yang kalian lakukan sebelum kalian tidur bersama?" goda In.

"Oey..Innnn! tolong bahasamu...!"

"Lihatlah Team wajah pao mu memerah."

"Parm jangan ikut menggodaku! Lihatlah sendiri wajahmu saat P'Dean menatapmu!" Meski terlihat acuh namun Team masih perhatian pada teman-temannya.

"Ao Teammm..." Parm pun reflek menutup wajahnya saat semua orang berpaling melihatnya. Dean tersenyum puas.

"Dan kau In...kemarin kau masih bilang kalau P'Korn it..upszzt.." In membekap mulut Team dengan cepat. Korn menatap In dengan wajah penuh tanya.

Team tak suka menyerah dengan mudah, jika ia terpojok ia akan berbalik menyerang lawannya sebelum ia benar-benar harus kabur. Ia akan mencari kelemahan yang lain untuk pengalihan.

Win ObsessionWhere stories live. Discover now