1

9.2K 504 11
                                    

"Woww.. lihat In! itu mereka!!" Manow tiba-tiba berdiri. Ia berteriak senang dan gugup dengan tangan memegang telepon siap mengabadikan momen kedatangan kelompok senior. Teriakannya seperti komando bagi setiap mahasiswa yang tengah berada di kantin untuk melihat ke arah pintu masuk. Dan para gadis pun mendadak menjadi paparazi dengan telepon genggam mereka, tak jauh beda seperti yang Manow lakukan.

"Ouhhh...P'Win ku yang tampan..!" jerit Intouch.

"Oey Manow, In siapa mereka?" tanya Parm melihat kehebohan dua temannya.

Manow kembali duduk tenang setelah kelompok senior itu berlalu. "Sini-sini aku jelaskan nak." ujarnya. Tanganya melambai pada teman-temannya untuk mendekat padanya.

"Mereka tadi kelompok senior tahun ketiga HI. Yang berkacamata itu P'Prug, dia paling ramah diantara mereka berempat tapi ada yang sedikit aneh dengannya dan aku belum tahu apa itu. Yang tampan agak kedinginan itu P'Korn dia pria satu kata, dia hanya akan menjawab semua pertanyaan dengan satu kata saja, itu juga kalo dia mau menjawab. Pria tampan selanjutnya yang tinggi, kulit tan, wajah campuran timur tengah itu P'Dean, dia cukup pemarah dengan wajah datar dan kata-kata setajam silet." Semua teman Manow fokus padanya.

"Dan yang terakhir pria tampan yang sedang diincar Intouch kita, dengan kulit paling putih, rambut abu-abu, banyak piercing, dan penuh tato, selalu tampil seksi dengan beberapa kancing kemeja terbuka itu P'Win. Errrr...uhhh dia selalu menggoda." Ekspresi Manow membuat Team dan Parm merinding.

"Manow!! hentikan khayalanmu!" teriakan In mengembalikan kesadaran Manow.

"Maaf In, aku kelepasan...." cengir Manow.

"Isshh kau ini!" balas In cemberut.

"Tapi...eh tapi.. P'Win ini paling misterius." Manow sedikit bergidik seraya melanjutkan, "Kalian tahu..? ia tidak pernah berbicara, semua orang mengatakan belum pernah ada yang mendengar suaranya, tiap kali ada yang bertanya atau menyapanya selalu P'Dean atau P'Prug yang akan menjawabnya, bahkan dosen pun diacuhkannya."

"Lalu In, kau tahu P'Win seperti itu dan kau ingin mendekatinya?" tanya Parm.

"Hooo... seorang Intouch suka tantangan, apalagi jika hadiahnya P'Win, hmmm"ujar Intouch bangga.

"Hei Parm! apa kau tahu julukan untuk mereka berempat? Mereka dijuluki over the moon karena pesona mereka diatas para kontestan moon." jelas Manow.

"Mereka sangat tampan dengan tubuh yang bagus tapi kenapa tidak ada yang mengikuti kontes moonstar?" tanya Parm.

"Hey siapa yang berani menyuruh mereka? orang mendekat saja sudah merasa kedinginan dan lagi mereka sangat irit bicara. Makanya mereka juga dijuluki sillent killer karena bahkan dengan mereka hanya diam saja bisa membuat orang jatuh pada pesonanya apalagi P'Winnnn,ohhhh....." jawab Intouch dengan wajah penuh ekspresi memuja.

"Hey In! kau mulai berlebihan. Tapi dari mana kalian bisa tahu informasi itu? Kita sama-sama baru masuk kan, tapi kalian berdua nampak tahu banyak."

"Parm, hal semacam ini kau harus selalu update dengan melihat website kampus kita." jelas Manow.

"Owhh..."Parm menganggukkan kepalanya seraya menyeruput minumannya. "Eh tapi apa ada info seperti itu di halaman web kampus?"

Intouch dan Manow saling pandang dan tersenyum bersamaan, mereka menunjukkan telepon genggam yang menunjukkan sebuah page khusus bagi penggemar kelompok over the moon tersebut. Parm dan Team pun mendekat.

"Wowww penggemarnya sampai sebanyak ini!" ucap Parm takjub.

"Hia" bisik Team lirih, ia masih menatap foto-foto yang disajikan admin juga penggemarnya di page tersebut.

"Kau barusan bilang apa Team?" Team hanya menggelengkan kepalanya.

"Iya Team, ada apa denganmu? Dari tadi diam saja." Tanya In.

"Tak apa." Jawab Team

"Team apa kau tak merasakan apa pun saat melihat wajah-wajah tampan itu?" Tanya Manow dengan senyum penuh.

"Tak ada . Aku hanya iri, tapi bisa apa. Wajahku juga cukup tampan untuk menarik perhatian para gadis." ucap Team.

"Hmmm tunggu sampai kelompok over the moon itu lulus baru kau bisa mulai menebar pesonamu, itu juga kalo kau cukup percaya diri Team."

"Hmmm kenapa tidak Manow? Aku tampan dan tubuhku juga atletis." balas Team bangga.

"Tidak dengan pipi gembulmu itu Team."

"Berhenti sarkas Manow, siapa yang kau bilang gembullllll." balas Team seraya kedua tangannya menarik kedua pipi Manow dan menggoyang-goyangkannya.

"Gemmbbulllll lepasinnn! Ini sakit!!!" Teriak Manow diiringi tawa Intouch dan Parm.

Win ObsessionWhere stories live. Discover now