29. Mini Derick dan Rano

643 21 0
                                    

Dera dan Derick menjalani harinya seperti biasa. Berangkat kuliah bersama lalu pulang bersama. Dera sudah tak ingin pusing memikirkan hubungan mereka, yang lalu biarlah berlalu. Dera sudah bisa menerima jika suatu hari ia harus kehilangan Derick.

"Kita makan siang di luar aja yuk?" Ajak Derick.

"Jangan, hari ini Bunda masak banyak." Tolak Dera cepat-cepat.

"Aku tau, Bunda sebenernya ga masak tapi kamunya aja nolak buat aku ajak makan. Iya kan?"

"Suudzon aja nih manusia. Bunda masak banyak karena Mamah, Papah, sama Theo mau dateng."

"Oooh, kirain kamu nolak buat aku ajakin makan barenh aku."

"Kalo lain kali pasti ga nolak." Dera tersenyum.

"Der, makasih ya udah mau maafin aku. Dan makasih banget udah mau kasih aku kesempatan lagi." Ucap Derick sambil menggenggam erat tangan Dera.

"Iya. Aku udah ga mikirin bagaimana kedepannya, aku cuma mau ngejalanin aja. Aku gamau expect apa-apa buat kedepannya. Kalo pun suatu hari nanti aku harus ngelepasin kamu, ya aku terima."

"Lho kok kamu gitu? Jadi kamu selama ini berharap putus sama aku?"

"Alderick, MasyaAllah. Otaknya gapernah bener ya dari dulu."

"Terus maksud kamu ngomong gitu kenapa?"

"Kalo kita emang udah di takdirkan untuk berjodoh, sejauh apapun kita pasti bakal bersatu. Dan sebaliknya, kalo kita ngga berjodoh, sedeket apapun kita pasti gapernah bisa bersatu."

Derick mengangguk paham dan mulai khawatir jika dirinya tidak berjodoh dengan Dera.

"Terus kalo kita ga berjodoh gimana?"

"Ya kan kita gatau, mending kita jalanin aja dulu. Buat kedepannya biar tuhan yang takdirin."

__

Derick dan Dera turun kebawah untuk melaksanakan makan siang bersama keluarganya. Jack, Bella, dan Theo akan makan bersama dan juga menginap di kediaman keluar Harvey malam ini.

"Bun, hari ini Mamah Papah jadi dateng?" Tanya Dera sambil sedikit menyomot makanan yang Bunda masak.

"Jadi, malahan mereka mau nginep hari ini. Katanya mereka lagi di jalan." Jawab Bunda.

Saat sedang mengobrol, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Dera dan Derick langsung berdiri untuk membukakan pintu rumah.

"Biar aku aja." Kata Dera.

Derick mengangguk dan kembali duduk di meja makan.

Dera berjalan menuju pintu rumah. Ia membuka pintu rumah dan ternyata tamunya adalah keluarga Fernando.

Dera langsung menyalimi tangan Bella dan Jack.

"Apa kabar Mah, Pah?" Tanya Dera.

"Alhamdulillah, kita semua baik." Jawab Bella tersenyum.

"Rumahnya sepi banget, yang lain pada kemana?" Tanya Jack.

"Ada kok. Derick sama Bunda lagi di dapur, Rano lagi di kamar, terus Papah kerja."

"Papah belum pulang?"

"Sebentar lagi juga nyampe. Ayok masuk!" Ajak Dera.

Mereka berempat jalan menuju dapur untuk menemukan putra sulung mereka.

"Alderick!" Teriak Bella antusias.

Derick menengok ke arah Bella dan langsung berjalan memeluknya.

"Nak, Mamah kangen banget sama kamu!"

"Derick juga kangen sama Mamah."

Derick melepaskan pelukannya dan beralih ke pelukan Papahnya Jack.

"Kamu baik-baik aja kan disini?"

"Iya Pah, Derick baik-baik aja."

Derick melepaskan pelukan Papahnya dan langsung menggendong sang Adik yang sudah berumur 2 tahun.

"Theo kangen Abang ga?" Tanya Derick sambil menyubiti pipi Theo yang chubby.

Theo mengangguk tersenyum dan langsung memeluk erat Derick.

"Makanya Theo sering-sering main kesini." Ucap Andin.

"Mamah gamau nganterin." Ucap Theo dengan suara layaknya anak 2 tahun.

"Rano mana? Papah kangen banget!" Tanya Jack sambil tersenyum antusias. Tak sabar ingin melihat putra tiri sulungnya.

"Ada di atas. Dera panggilin dulu ya?!" Jawab Dera.

Dera berlari menuju atas dan memanggil Rano.

3 menit kemudian..

Rano dan Dera menuruni tangga dan berjalan menuju dapur untuk menemui sang Papah keduanya.

"Rano jagoan Papah Jack!" Ucap Jack sambil memeluk erat tubuh Rano.

Rano memeluk balik Jack sambil tertawa kecil. "Rano kangen banget sama Papah."

"Kamu pikir Papah ga kangen sama kamu?!"

Rano tertawa.

"Aduuh, anak Papah sudah pada besar ya. Perasaan baru kemarin Papah ngajak kalian jajan di warung depan."

Mereka semua tertawa.

"Dulu kalo Bunda Andin di panggil ke Sekolah pasti yang dateng selalu Papah Jack karena Bunda sibuk." Ucap Andin.

"Iya, Derick tu dulu bandel banget. Papah Al sama Bunda selalu di panggil ke sekolah. Minimal 3 kali dalam satu bulan. Dan yang dateng pasti beda-beda orang. Guru Rano sampe ngira kalo Rano punya 2 bapak."

Mereka terkekeh...

"Derick sama Rano dulu pernah nangisin anak cewek yang kalo ga salah namanya Louisa. Ya kan?"

"Iyaa aku inget banget. Aku suruh Rano buat marahin Louisa karena Louisa gamau pinjemin aku pensil warna." Kata Derick.

"Terus akhirnya kita marahin berdua." Samber Rano.

Dan mereka semua tertawa mendengar kelakuan mini Derick dan Rano.

Alderick [ THE END ]Where stories live. Discover now