35. morning sickness

890 33 0
                                    

2023, tahun dimana pernikahan Dera dan Derick sudah berumur 2 tahun, dan juga Dera yang telah menginjakkan kaki di umur 21 tahun. Kuliah Dera sudah selesai dan ia memutuskan untuk tidak bekerja. Biarkan suaminya saja yang bekerja, toh gaji Derick sangat cukup untuk membiayai bulanan untuk mereka berdua.

Dera memulai paginya dengan rasa mual dan pusing. Tak biasanya ia seperti ini. Derick yang melihat Dera kesakitan seperti itu merasa khawatir.

"Kita ke rumah sakit aja yuk?" Ajak Derick khawatir.

"Gausah, aku gapapa kok. Kamu berangkat aja, nanti kamu telat."

"Tapi kamu beneran gapapa?"

"Iya sayang, aku gapapa."

"Oke, aku berangkat dulu ya. Kalo ada apa-apa langsung telfon aku ya?!"

"Iya."

Dera menyalimi tangan Derick, dan Derick mulai berjalan keluar kamar menuju garasi untuk memanasi mobilnya.

10 menit sudah Dera terdiam didepan wastafel. 'Haduh, aku nih kenapa ya?' Gumamnya. Lalu Dera tersadar bahwa dia sudah tidak datang bulan selama 2 bulan ini.

'Lho, aku udah 2 bulan ga datang bulan. Apa jangan-jangan aku hamil ya?'

Dera langsung bergegas menuju apotek untuk membeli testpack. Kebetulan sekali letak apotek hanya 10 langkah saja dari rumah Dera. Anyway, Dera dan Derick sudah tidak tinggal bersama orangtua mereka lagi, mereka sekarang tinggal di rumah baru yang baru saja Derick beli 1 bulan yang lalu.

Setelah 3 menit Dera berjalan ke apotek, akhirnya dia sampai di rumah. Dia mulai mengeluarkan urinnya dan mencelupkan testpack tersebut ke dalam cairan urinnya. Setelah ditunggu selama 10 menitan, akhirnya hasilnya muncul. Daaan hasilnya garis dua!! Tidak yakin dengan testpack yang pertama, ia mencelupkan kembali testpack kedua kedalam urinnya dan hasilnya tetap sama, yaitu garis 2.

Saat ini Dera belum memberi tahu siapapun tentang kehamilannya, bahkan Derick pun belum tahu. Ia berniat untuk memberi tahu setelah Derick pulang kerja.

__

Derick melangkahkan kakinya kedalam rumah.

"Assalamualaikum." Ucap Derick.

Dera menjawab dari dalam kamar. "Waalaikumsalam."

Sampai saat ini Dera masih terbaring diatas kasur menahan rasa mual dan pusingnya. Ia sudah mencoba untuk makan tapi malah di muntahkan.

Derick membuka pintu kamar, terlihat istrinya sedang terbaring lemas diatas kasur.

"Kamu pucet banget." Ucap Derick sambil mengelus dan mengecup kening Dera.

"I have something for you." Dera mengambil kotak yang tersimpan disebelahnya.

"Apa ini?"

"Buka aja."

Derick mulai membuka kotak tersebut, dan terlihat 2 testpack yang bergaris dua didalamnya.

"Ini beneran?" Tanya Derick sangat antusias.

"Menurut kamu ini boongan?" Jawab Dera.

Tanpa mengeluarkan kata kenbali, ia langsung memeluk tubuh mungil sang istri. Derick merasa sangat bahagia, ia bahkan sampai tak bisa berkata-kata.

"Jadi ini alasan kamu muntah pagi-pagi?"

Dera mengangguk senyum.

"Kamu udah bilang Bunda?"

"Belum, baru kamu doang yang tau."

Tak henti-hentinya Derick mencium perut Dera dan memeluk tubuh Dera.

"Aku mandi dulu ya. Besok aku mau minta libur."

"Emang kenapa?"

"Aku mau ketemu anak aku lah."

Dera terkekeh.

__

Setelah selesai mandi, Derick pun ikut berbaring bersama Dera dan memasukan sang istri kedalam pelukannya.

"Aku ga nyangka dalam waktu beberapa bulan kedepan bakal ada mini aku dan kamu tiduran ditengah-tengah kita." Kata Derick sambil melakukan hal favoritnya yaitu mengelus rambut Dera.

Dera tersenyum sambil mengeratkan dekapannya. Dera merasa sangat hangat saat berada di dekapan Derick.

"I love you." Bisik Dera.

Derick mengecup puncak kepala Dera. "I love you too, good night!"

"Good night too!" Jawab Dera.

5 menit kemudian, Dera terlelap dalam dekapan Derick.

__

Matahari telah terbit. Biasanya Dera yang bangun terlebih dahulu, tapi hari ini Derick yang bangun terlebih dahulu. Ia melihat sang istri yang masih terlelap dalam pelukannya.

Derick mulai bangun dari kasurnya dan meninggalkan kasurnya. Derick keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Perutnya terasa sangat lapar saat ini. Karena Derick tidak bisa masak, jadi dia sarapan dengan roti selai saja hari ini.

Setelah selesai sarapan, ia masuk kembali kedalam kamar untuk mandi, karena kamar mandinya terletak dalam kamar. Terlihat Dera masih terlelap nyenyak dalam tidurnya padahal sekarang sudah jam 9, tak biasanya ia masih tertidur di jam segini.

Derick menghabiskan waktu 10 menit untuk mandi. Derick melangkahkan kakinya keluar kamar mandi dan terlihat Dera sudah membuka matanya.

"Morning." Ucap Derick yang masih memakai boxer dan mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Are you feeling good? Masih mual?" Lanjut Derick.

Dera menggelenhkan kepalanya. "Nope, i'm feeling better now."

Derick duduk disebelah Dera yang sekarang sudah berada di posisi duduk.

"Great! Kita jadi ke RS kan hari ini?"

Dera mengangguk.

"Ok, sekarang kamu sarapan dulu ya!"

"Emang kamu masak apa?" Tanya Dera heran, karena Derick memang sama sekali tidak bisa masak.

"Aku gabilang aku masak, aku cuma nyediain kamu roti selai doang." Jawab Derick sambil menunjukan senyum tak bersalahnya.

"Dasar! Kirain aku kamu buatin aku sarapan."

"Aku kan gabisa masak."





Alderick [ THE END ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora