10. Gagal

800 28 0
                                    

Dera sedang bersiap-siap untuk pergi jalan bersama Derick. Derick sudah berjanji akan membawa dirinya kemana pun yang ia mau.

Derick sudah selesai bersiap-siap. Dia sedang menunggu Dera di lantai bawah sambil memainkan ponselnya.

Setelah 7 menit menunggu Dera turun dengan penampilan yang simple. Kaos oblong, celana jeans, sepatu berwarna putih, dan jangan lupakan tas kecil favoritnya.

“Cantik banget Der.” Ucapnya.

“Biasa aja, orang cuma begini.” Dera merasa salting karena dirinya sedang dipuji oleh calon suami.

Setelah adegan memuji Dera, mereka berdua jalan keluar rumah untuk menaiki mobil yang akan mereka pakai. Mereka baru saja menapakan kaki diluar dan terdengar suara mesin motor Rano yang sedang memasuki area rumah.

“Heh lo pada mau kemana?” Tanya Rano bingung mengapa mereka berpakaian sangat rapih, padahal kan ini sudah nyaris waktu maghrib.

“Gue mau pergi sama Derick.”

“Jangan pergi dong, lo pada sayang kan sama gue?” Pinta Rano sambil merengek seolah dirinya adalah anak kecil yang minta di kasihani.

“Apaansi alay banget.” Desis Dera.

“Gue takut dirumah sendirian kalo malem. Jadi tolong kalian jangan pergi.” Rano mengeluarkan jurus muka melas yang Papahnya selalu ajarkan.

“Perasaan gue yang selalu ditinggal sendiri  sampe malem ga kenapa-napa. Malahan lo pergi nongkrong.” Ungkit Dera tentang kejadian 1 bulan yang lalu.

“Terserah, intinya lo pada gaboleh pergi!” Rano langsung berlari menuju pagar rumah dan menggembok pagar rumah supaya Dera dan Derick tidak bisa keluar rumah.

Dera dan Derick pasrah. Mereka masuk kedalam dan duduk disofa yang berada di ruang tamu. Dera kesal dengan Rano karena kesempatan pergi ke tempat yang ingin ia kunjungi telah musnah. Dan Derick kesal dengan Rano sebab dirinya tidak bisa merasakan momen-momen manis bersama Dera.

Jujur, Derick sudah mulai jatuh cinta kepada Dera. Ia merasa tak menyesal sama sekali karena telah menerima perjodohan mereka. Tapi rasa gengsi Derick menghalangi dirinya untuk menyatakan cintanya kepada Dera.

“Nanti perginya pas hari libur aja Der, biar punya lebih banyak waktu.” Ucap Derick sambil menengok ke arah Dera yang berada tepat disebelahnya.

“Seriusan?” Mata Dera berbinar-binar. Dera terlihat sangat senang saat Derick mengucapkan kata tersebut.

“Iyalah masa gue boong.”

“Karena hari libur dan punya waktu banyak, gue bakal kasih list tempat-tempat
yang bakal kita kunjungin.”

“Terserah calon istri aja.” Kata Derick sambil mengacak-ngacak rambut milik Dera.

Sedangkan Dera hanya tersenyum bahagia sambil membiarkan Derick mengacak rambutnya.

Diam-diam Rano memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Rano ingin sekali mengganggu mereka, tapi biarkan mereka merasa bahagia terlebih dahulu. Jika ia mengganggunya sekarang, mereka akan menjadi lebih jengkel dengan dirinya. Karena Rano adalah penyebab mereka tidak jadi pergi hari ini.

__

Sekarang sudah tepat pukul 11 malam. Seharusnya Dera sudah tertidur pulas saat ini, tapi karena lapar Dera memaksakan untuk pergi ke dapur dan memasak satu bungkus mie instan.

Sepertinya semua orang dirumah ini sudah tertidur pulas jadi Dera tidak boleh mengeluarkan suara keras-keras karena takut mengganggu mereka yang sedang tidur.

Alderick [ THE END ]Where stories live. Discover now