8. Tragedi Berangkat Bareng

1K 44 0
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah. Dera berada dibawah sedang mempersiapkan makanan untuk sarapan pagi.

Dera sudah bangun dari pukul 05:00. Jadi dia memiliki banyak waktu luang sebelum berangkat ke Sekolah. Ntah kenapa Dera bangun lebih pagi dari biasanya. Dera merasa tidurnya sangat nyenyak semalam.

“Pagi Bun, Der.” Sapa Derick yang sudah duduk di meja makan menunggu sarapan.

“Pagi sayang.” Sapa Bunda balik.

“Pagi Derick.” Sapa Dera balik.

“Rano kemana?” Tanya Bunda.

“Belom bangun, masih mau tidur 10 menit lagi. Yaudah aku tinggal.” Jawab Derick.

“Aduh itu anak emang dasar kebo!” Gerutu Bunda sambil berjalan menuju kamar Rano.

Sekarang di Dapur hanya tersisa Dera dan Derick. Suasana terasa sangat canggung, tapi keduanya berusaha untuk menepis rasa canggung itu.

“Der, Papah mana?” Tanya Derick yang sedang berusaha mencairkan rasa canggungnya.

“Papah ada di kamarnya. Oh iya nih sarapan dulu sebelum berangkat.” Dera memberikan sepiring nasi goreng buatannya untuk Derick.

“Oh iya, makasih.”

“Ini gue yang buat. Enak ga?”

“Gue coba dulu ya?”

Derick mulai memasuki suapan pertamanya. Daaann, rasanya sangat lezat sekali. Dia tidak menyangka rasanya akan selezat ini. Sepertinya dibanding dengan masakan mamahnya, masakan Dera jauh lebih enak.

“Enak banget Der!” Derick menatap Dera dengan sangat manis.

“Emang iya? Biasa aja kali.” Dera tersipu malu dirinya sedang dipuji. Ia berusaha mengalihkan pujian itu.

“Beneran Dera.”

“Makasii!”

Derick memakan nasi goreng itu dengan lahap. Tak sampai 5 menit sepiring nasi goreng itu sudah ludes tak ada sisa sebutir nasi pun di piring.

“Ayok berangkat.” Ajak Derick.

“Ayok. Bentar, panggil Bunda dulu ya.”

Tanpa dipanggil Bunda sudah datang bersama Rano.

“Mau berangkat ya?” Tanya Bunda.

“Iya bun. Dera sama Derick berangkat dulu ya? Assalamualaikum!” Ucap Dera sambil menyalimi tangan Bundanya. Begitupun dengan Derick.

“Hati-hati ya, jangan terlalu ngebut! Jangan lupa buat berdoa minta keselamatan sama Allah!” Nasihat Bunda.

“Iya Bun.” Jawab mereka dengan berbarengan.

“INGET GABOLEH KHILAF!” Teriak Rano sambil tertawa terbahak-bahak.

Bunda yang mendengarnya langsung melotot ke arah Rano. Dera dan Derick pun langsung memasang tatapan tajam ke arah Rano.

Dera dan Derick sudah berada didalam mobil. Derick sudah melajukan mobilnya sejak 5 menit yang lalu. Selama 5 menit suasananya sangat hening. Dera berusaha memecahkan suasana keheningan itu.

“Der, tanggal lahir lu berapa?” Dera tahu ini pertanyaan yang sangat aneh. Tapi daripada suasananya hening seperti ini. Dera sangat benci keheningan.

“Buat apa nanya kayak gitu?”

“Kan lo sekarang udah jadi bagian dari anggota keluarga gue.”

“Gue lahir 13 Oktober 2003. Lu sendiri?”

“Kalo gue, 23 Oktober 2003.”

“Berarti kita ga jauh-jauh banget ya?!”

Alderick [ THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang