💫 Bonus Chapter : Cerita Baru Orang-Orang 💫

8.5K 1.3K 912
                                    





BONUS CHAPTER YE KAN? DARIPADA GABUT 🤲











Pernah nggak sih kalian 3 tahun sekelas sama seseorang, kalau pembagian kelompok dapetnya sama dia lagi, dia lagi.
 
Itu adalah apa yang terjadi kepada aku dan Lucas. Meskipun dibagi dalam kategori yang mohon ampun dah randomnya, tapi kenapa, “ELU LAGI!” Lucas ngeluh.

Lah yang harusnya ngomong elu lagi mah, gue.

Kelompok kali ini dibagi menurut mbti masing-masing anak, tapi masih aja sama Lucas, karena ternyata oh ternyata, mbti kita sama. Bayangin apa nggak nangis banget? Mana cuma berdua.

“Kalau pembagiannya menurut zodiak aja gimana? Soalnya gue sendiri,” kata Sihyeon.

“EH APAAN KAGAK MAU KALO ZODIAK, GUE SAMA HENDERY DOANG DONG? ” tanya Yena.

"Emangnya kenapa kalau sama gua?" Hendery nggak kalah nyolot.

"Ntar gue lagi, yang ngeluarin duit mulu, mana tugasnya harus beli ini itu," Yena melipat kedua tangannya dibawah dadanya, nggak lupa dengan bola mata yang memutar, terlihat sebal.

"Heh nggak usah sok kaya, emang duit bokap lu halal?!" Hendery marah. Yena yang denger cuma nyibirin di belakang.

"Sabar bro sabar, tarik napas!" Yohan nenangin Hendery.

"Keluarin besok."

"Stress lu sama aja!" Dery ngambek.

Aku menghela napas, lagi mau sesuai mbti kek, zodiak kek, aku masih aja satu kelompok sama Lucas, kecuali kalau bikin kelompok sesuai jenis kelamin, baru dah tuh.

"Bentar Yeon. DEJUN! MBTI lu apaan?" tanya Dino, yang bahkan aku perhatiin juga si Dejun ini malah nggak ada kelompoknya.

"Bdsm." Jawaban Dejun buat anak-anak cowok ketawa ngakak.

"SERIUS JUN!" Dino mulai naik pitam.

"GUA NGGAK TAU LAH ANJING, MBTI APAAN???"

"Yaudah sama Sihyeon aja dah tuh berdua, beres ye nggak ada yang ngeluh ini itu lagi? Gua mau umumin tugasnya." Kata Dino.

Sihyeon pasrah. Kalau Dejun mukanya kayak yang, yaudeh daripada ngerjain tugas sendiri ye kan?

"Point of order, maaf ni ye Pak Dino, boleh nggak gue saranin Dejun sama Sihyeon masuk kelompok gue sama Lucas aja, soalnya yang lain kayanya membernya kalau nggak empat ya lima gitu, terima kasih." Aku mengangkat tangankan ke atas.

Dino mikir dikit, "boleh lah, boleh lah," jawabnya akhirnya pakai suara Jarjit.

Aku bahkan nggak minta persetujuan dari Lucas atau Dejun atau Sihyeon tapi ketiganya langsung SETTTTT setuju kan tuh.

Pelajaran terakhir itu seharusnya diisi oleh Pak Gibran buat tugas Bahasa, tapi beliau absen dan kelas dikendalikan oleh Dino, karena Pak Gibran yang perintah.

Sejatinya, kelas kita itu tingkat ketoleransiannya agak tinggi lah lumayan. Meskipun Dino teman sekelas, kalau dia udah berdiri di depan kelas buat ngelaksanain perintah guru, kita bakalan patuh dengerin apa yang dirinya sampaikan.

Kelas berisik karena diskusi sedikit itu hal wajar.

Jam pulang tinggal beberapa menit lagi datangnya. Setelah selesai dengan urusan tugas kelompok, kami bersiap namun sebagian besar anak memilih untuk mengobrol.

Tapi nggak buat San.

Dirinya menginterupsi kegiatan mengobrolku. San jalan menghampiri mejaku dengan Sihyeon, cuma kebetulan aja yang ngisi masih Lucas.

(✓.) Midnight StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang