40. Mau

5.6K 1.6K 1.3K
                                    


LUCU JUGA MBA NANCY INI.

• happy reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading •





○●○



Sampai hari ini, sampai aku sudah kembali masuk sekolah, Lily nggak tahu tuh mi udon yang hari Sabtu dia makan itu dari Haechan.

"Udah lo pastiin pengirimnya?" tanya Lily waktu hari Sabtu itu di suapan pertamanya. Aku ngangguk.

"Siapa?"

"Alex."

Lily ngerutin dahinya. "Siapa tuh Alex? Jangan-jangan calon pacar lo, ya?"

Waduw aminin aja kali ya ini enaknya?

"HAHAHAHAHAH ...," aku ketawa.

Lily makin-makin ngerutin dahinya, "dih lo nggak konsisten."







○●○





Durasi upacara jadi semakin lama ketika guru yang ditunjuk berpidato kali ini adalah Pak Guntur. Aku nggak tahu apa yang beliau omongin yang pasti suasananya jadi ngantuk banget. Padahal lagi istirahat di tempat, yang namanya istirahat kan di kasur ya? Ini di tempat, tempat yang mana?

"Heh mandi gak lu?" Lucas yang posisinya ada di sampingku, menyentuh betisku memakai ujung sepatunya.

"Dih apaan sih Cas lo ngagetin gue." Aku protes sambil berbisik.

"Lu ngantuk? Nguap mulu."

"Lumayan. Lo nggak emang?"

"Ngantuk sih."

Aku berdecak.

Demi Tuhan berdiri di samping orang tinggi pas upacara rasanya kaya punya bonus tersendiri aja, terlindungi dari sinar ultraviolet. Thank Lucas! 🤜🤛

"Soodam nggak masuk." Kata Lucas.

Belum aja guru yang ngabsen, tapi Lucas udah tahu duluan Soodam absen. Aku langsung noleh karena penasaran.

"Kenapa?"

"Nggak ada bilang apa-apa sih ke gua." Aku cuma bisa diem. Ke dia aja nggak bilang apa lagi ke aku.

"Udah lo WA?"

"Udah. Nggak di baca," katanya. Habis itu jarak yang tadinya sedikit merapat antara aku dan Lucas jadi agak melonggar. Takut-takut malah jadi masalah karena ngobrol. Tapi sebenarnya aku masih penasaran. Jadi merapat lagi kan tuh.

"Tapi Cas gue pengen nanya."

Lucas noleh.

"Lo kan lagi bantuin dia tuh, lo kerja dimana sih? Kalau misalkan sekiranya gue bisa, gue mau deh ngelamar." Ucapku serius tapi jadinya nggak dengerin apa kata Haechan, karena cowok itu udah bilang nggak usah kemarin.

(✓.) Midnight StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang