43. See You

6K 1.6K 925
                                    



● happy   reading ●



"Bang ke, Indomaret dulu ya?"

Haechan beralibi kepada cowok yang sebelumnya aku lihat dirinya yang lagi nyuci mobil di depan.

"Oh iya siap, Chan."

Aku berdiri di belakangnya dan mengikuti arah jalannya. Aku nggak bilang apa-apa ke Lily. Lil maapin gue ya Lil, banyak banget dosa gue ke lo.

Aku mengiakan ajakan Haechan karena ya gimana ya ... kalau dipikir-pikir kapan lagi gitu kesini ya kan? Kapan lagi aku bisa ke rumah Haechan?

"Dia siapa?" kutanya.

"Abangnya lah, lu nggak liat apa wajahnya mirip gitu?" Jawab Haechan. Iya sih kalau dipikir-pikir emang mirip.

"Orang tuanya kemana? Kok gue nggak lihat ya daritadi?" tanyaku selama dalam perjalanan menujur rumah cowok itu.

"Nyokapnya beberapa menit sebelum lu datang baru pergi, bokapnya kerja, biasanya pulang malem. Tapi nggak tahu jam berapa." Jawab Haechan.

Kemudian nggak lama setelah itu Haechan berhenti di salah satu rumah dengan pagar hitam dan tembok coklat muda. Dan membuka slot gerbangnya.

"Struktur keluarga gua sama Mark sama." Kata Haechan sambil masuk ke dalam rumahnya. Aku yang masih fokus dengan isi percakapannya pun mulai mengikuti apa yang dia lakukan.

"Maksud lo bokap, nyokap dan dua anak cowok, dan kalian sama-sama bungsu?" tanyaku. Haechan mengiakan.

"Lah .. bisa gitu ya?????"

"Bokap nyokap sama-sama jarang dirumah, ya sama lah. Tapi kalau hari ini, bedanya abangnya Mark ada di rumah, abang gua nggak ada."

"Maksud lo?"

"Di rumah gua nggak ada siapa-siapa." Kata Haechan.

"Heh lo stress apa bawa gue kesini?????" Aku melotot sedangkan Haechan ketawa sambil membuka kunci pintu rumahnya.

"Hahahaha ... panik lu? Di studio sama rumah gua juga lebih banyak setan di studio. Lagi sebentar lagi abang gua pulang."

Aku nggak bergeming lagi. Setelah masuk ke dalam rumahnya aku harus WOAH WOAH WOAH gitu untuk yang kedua kalinya setelah aku melakukan hal yang sama di rumah Mark.

Keseluruhan rumah Haechan berwarna coklat muda, dan lebar. Hanya ada satu lantai disini tapi aku nggak bohong rumahnya nggak kalah nyaman.

"Berarti sebentar lagi gue bakal ketemu abang lo yang cakep itu ya?"

Haechan mencibir, "Udah punya cewek, ceweknya mirip Jennie Blackpink!" jawab Haechan sambil menekan kalimat di bagian Jennie Blackpinknya.

"Gue juga mirip, gue kan adeknya."

Dia ketawa, "kalimat yang sama pas gua nanya kenapa ava lu pake foto Jennie di MS."

JHAJKAKAKSKS IYA CHAN.

Dia duduk di sofa yang bersebrangan denganku, setelah membawa dua gelas teh. Kenapa formal banget sih dikasih teh?

"Teh banget ya?" tanyaku sambil sedikit ketawa.

"Lah kan lu yang mau?"

HAH WHEN.

Aku ngerutin dahi, "kapan gue bilang mau?"

Haechan menyunggingkan bibirnya, "yah, lupa. Kemarin? Can I walk with you?, Or have a tea with you~ Your scent makes me feel like I live in Paris????" Kata Haechan sambil menyanyikan kembali lagu Baek Yerin yang Popo.

(✓.) Midnight StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang