9. No Thoughts Head Empty

9.1K 2.2K 1K
                                    

MAAP MAAP TYPO NI YEEEEEE??!!!???!!!



















"Besok ya, jam delapan jangan lupa dan jangan telat." Ujar Lucas kepada beberapa anak ekskul basket yang sangat antusias mendengarkan pengumuman yang Lucas lontarkan, sebetulnya pengumuman ini titipan dari Kak Trian ─selaku pelatih kam

Lucas memang selalu ditunjuk Kak Trian buat jadi tangan kanan beliau, kalau nggak bisa banget di sampein sendiri kadang Lucaslah jadi orang yang diberi amanat.

"Kak pake lapang indoor atau outdoor?" tanya Chenle, salah satu anak emas Kak Trian karena dikenal jago banget dalam hal nge lay-up.

"Out door." Jawab Lucas. "Udah jelas, kan? Atau ada yang mau ditanyain lagi?"

Udah lah, udah, udah, udah. Pintaku dalam hati.

Lucas menutup pembahasannya ketika tidak ada lagi orang yang bertanya. Semua orang membubarkan diri termasuk aku yang bergegas karena Haechan bilang udah di samping sekolahku. Gimana nggak was-was banget?

Haechan
16.13

me
dimana? |

Aku keluar dari aula─tempat dimana anggota ekskul basket kumpul─ menuju gerbang sekolah, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencari Haechan. Ketika melewati lapang utama, aku lihat Lily. Dirinya bersiap untuk latihan voli sore itu. Mau aku sapa tapi nggak tahu kenapa nggak enak banget.

Mengingat kejadian terakhir, tentang perkataan dia yang dia lontarkan membuatku merasa tidak nyaman. Bahkan saat aku tanya kenapa dia nggak kasih jawaban pasti. Aneh banget maunya apa?

Aku kembali mengecek ponselku karena ada satu pesan masuk.

haechan
| ini di luar cari aja helm gua ada signal helo kittynya
| spionnya pake lampu tumblr

me
😀😀😀😀😀😀 |
yang bener aje lo |

Saat sampai diluar gerbang, bolamataku langsung menyusuri keadaan sekitar. Suasana ramai yang diakibatkan oleh para siswa yang hendak pulang menjadi alasan aku belum juga menemukan Haechan.

haechan
| tas lu navy ya? bawa jaket warna putih?

me
IYA |
LO DIMANA |

haechan
| jangan nengok ke kiri gua di kanan

Aku langsung menoleh kearah kanan, Haechan melambaikan tangannya di ujung jalan sama, saking nggak kelihatannya aku sampai menyipitkan mataku. Haechan memajukan motornya dan aku menghampirinya mungkin tujuannya agar aku tidak terlalu jauh saat hendak menghampiri anak itu.

Helmnya dia gantungkan di stang motor sebelah kanan. Sedangkan saat aku lihat dia dari dekat, dia lagi ngemil.

"Sorry ya lama, kumpul ekskul dulu!" kataku merasa tidak enak. Ya gimana dong ini dia yang mau makan tapi dia ngejemput juga ditambah nunggu lama alias maafin banget sumpah.

"Wahyu." kata dia.

"HAH?"

"Selow."

Apa banget??????

Aku perhatiin tuh motor dia, mau protes sih soalnya apa yang dia bilang tentang helm hello kitty dan lampu tumblr itu nggak aku lihat disini.

"Kenapa? Lu panik ya?" tanya dia seperti biasa bisa baca pikiranku. Kayanya dia emang reinkranasi dari seorang peramal deh, lama-lama aku percaya.

(✓.) Midnight StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang