34. ICE GIRL (EXPART 4)

1.6K 69 0
                                    

Bangun pagi-pagi sudah merupakan kewajiban seorang istri. Untuk mengurus rumah dan segala macam yang harus dikerjakan. Tapi, karena sedang mengandung, pekerjaan itu tidak bisa dilakukan banyak oleh sang bumil. Rara.

Kini Rara tengah menyiapkan sarapan untuk suami tercinta nya. Yang tengah bersiap-siap untuk pergi kerja. Sebenarnya Revan tidak mau, tapi Rara memaksa nya. Rara mengatakan ia tak apa, nanti dia akan ke rumah sang ibu. Dengan meminta jemput pada sang supir milik ibu nya.

Sampai Revan pulang nanti, baru lah ia juga pulang. Ya pasti Revan yang menjemput nya.

"Pagi sayang." Sapa Revan yang baru turun dari tangga. Dia mengecup pipi istri nya lalu duduk di kursi dekat istrinya berdiri.

"Pagi juga, sayang." Balas Rara dengan senyum nya.

"Duhh, wangi banget masakan istri aku."  Puji Revan.

Ya, meskipun memasak nasi goreng saja. Tapi tetap saja wangi di penciuman Revan. Menyenangkan bumil tidak salah bukan?

"Sini kamu duduk, makan sama aku juga." Revan menarik pelan lengan istri nya dan duduk di sebelah nya.

"Iya iya." Rara duduk dekat Revan.

"Nanti kamu pergi jam berapa?" Tanya Revan sambil menyuapi nasi goreng ke mulut istri nya, setelah nya baru ia makan.

"Jam 9 aja deh, aku harus beresin halaman dulu." Jawab Rara.

"Kenapa ga pergi nya sama aku aja? Halaman nanti kan bisa di beresin." Ucap nya.

"Gak bisa, sayang. Kalo ntar-ntar diberesin malah jadi nambah kotor."

"Bisa, kita cari pembantu aja. Biar ada yang bantu kamu urus rumah. Kamu hamil muda, aku ga mau kamu cape, kamu dan anak kita kenapa-napa."

"Gak usah ca-"

"Jangan ngebantah, nanti aku minta bunda cari pembantu. Aaa." Revan menyuapi istri nya lagi.

Rara hanya menghela nafas nya pasrah. Semenjak ia hamil muda begini, Revan selalu melarangnya melakukan banyak hal. Bahkan ke kamar mandi saja, Revan sangat mengkhawatirkannya. Bahkan ia juga ikut masuk, memastikan bahwa Rara tidak apa-apa.

"Kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana. Minum dulu." Revan menyodorkan air putih kepada Rara.

Rara hanya menurut. Ia beranjak dan membawa piring kotor mereka ke wastafel pencuci piring. Lalu, ia mencuci piring bekas makan mereka.

Dari meja makan, Rara memperhatikan suami nya yang begitu telaten mencuci piring. Padahal satu doang itu. Bahkan ia tak peduli baju nya yang sedikit basah karena cipratan air.

"Yuk ke kamar, aku bantu kamu siap-siap." Ujar Revan.

"Siap-siap ke mana?" Tanya Rara. Dahi nya berkerut bingung.

"Ke rumah bunda kamu, sayang. Aku gak mau kamu sendirian di rumah. Nanti kalo udah ada pembantu, gapapa kalo kamu mau ke rumah bunda aku tinggal kerja duluan. Kan ada pembantu kita yang jagain kamu, bantu kamu beres-beres, abis itu baru deh kamu capcus ke rumah bunda." Jelas Revan.

Rara hanya mengangguk saja. Membantah juga percuma.

Sampai di kamar, Revan benar-benar membantu Rara bersiap. Dari mengambil baju, tas, sepatu. Bahkan ia membantu istri nya memakai baju, juga sepatu Rara. Hmm:( romantis banget:(

Setelah siap, ia membawa Sling bag milik Rara dan menuntun bumil itu ke bawah. Ia mengunci pintu dan membuka kan pintu mobil untuk istrinya.

Barulah mereka pergi ke rumah orang tua Rara.

ICE GIRL (END)Where stories live. Discover now