17. ICE GIRL

2.1K 108 0
                                    

06.04

"Huuh haah haah haah." Seorang wanita cantik sedang mencoba mengatur nafas nya yang sedari tadi tidak beraturan. Dia sedang berlari di pagi hari bersama seorang pria tampan yang ada di depan nya.

Mereka adalah Rara dan Revan. Ini saja baru setengah putaran taman, Rara sudah ngos-ngosan. Revan yang tidak mendengar langkah kaki Rara yang berada di belakang nya, ia pun berhenti. Melihat ke belakang, dan benar saja. Rara sedang bertekuk lutut di belakang. Lumayan jauh pula. Revan menggelengkan kepala nya dan tersenyum. Kemudian ia menghampiri Rara yang jauh di belakang nya.

"Astapirullahhh, hah hah ca-ha-pek-h hah." Keluh Rara sambil mengelap keringat yang bercucuran di kening nya. Memang bukan pertama kali nya ia jogging. Tapi dia sudah lama sekali hampir 2 bulan tidak jogging. Maka dari itu ia mudah lelah jika hanya berlari sedikit saja.

"Alah, cemen lo. Baru aja setengah putaran udah ngos-ngosan." Ejek Revan sambil terkekeh.

Rara menghirau kan nya. Ia sungguh lelah, ditambah pula ia mengantuk. Sedangkan bangun pagi untuk jogging tadi saja harus mati-matian dia membuka matanya. Harus nya hari minggu itu hari dia bersantai dengan kasur empuk nya. Rara memang susah ditebak memang. Kadang ia akan bangun cepat sekali, kadang akan jadi kebo dia nya:v

"Minum." Ucap nya kepada Revan.

Revan menghela nafas nya. "Hufft, ya udah ayo kita cari tempat duduk dulu. Abis itu gue beliin deh minum." Ucap Revan.

Mereka pun berjalan ke arah salah satu bangku taman yang kosong dan duduk di sana. Revan pun pergi ke salah satu warung di dekat sana, ia membeli air mineral di kedai itu. Saat ia ingin berbalik ada seseorang yang memanggil nama nya. Hingga membuat Revan menegang dan mematung seketika di tempat nya.

Siapa orang itu?

"Revan!" Panggil orang itu.

Revan masih diam di tempat nya dan mematung. Ia hafal dengan suara yang baru saja memanggil nya. Ia merindukan suara itu, suara yang dulu pernah ada di hidup nya. Hilang dan tak ada kabar. Tapi, kenapa kini kembali lagi, setelah Revan benar-benar mendapatkan orang yang sangat berarti dan menggantikan posisi orang itu? Sungguh Revan sangat merindukan sosok itu.

Orang itu berjalan mendekati Revan. Revan dapat mendengarkan derap langkah nya. Revan pun bisa mencium bau parfum nya. Orang itu pun memegang bahu Revan dengan lembut dan memanggil nama Revan lagi.

"Revan." Panggil orang itu dengan lembut. Bisa dikatakan ia seorang wanita.

Revan merasakan lembut nya tangan mungil wanita itu memegang bahu nya. Tangan yang dulu selalu menghangatkan diri nya. Sentuhan yang ia rindukan. Revan memejam kan mata nya saat merasa kan tangan itu menyentuh bahu nya. Kemudian, Revan berbalik dan menatap wanita itu datar dan dingin.

Wanita itu tersenyum manis, ia langsung memeluk Revan. "Ini beneran kamu, Van." Ucap gadis itu.

Revan kembali di serang masa lalu nya. Kembali merasakan kehangatan yang begitu lama tak pernah ia rasakan. Ia memejam kan mata nya. Hati nya sakit, kembali sakit. Ntah mengapa, tangan nya terulur saja untuk membalas pelukan gadis itu. Gadis itu memeluk nya begitu erat. Tak kalah pun ia juga memeluk nya erat.

"Revan aku rindu banget sama kamu." Ucap gadis itu. Ia terisak mengatakan nya.

Revan mengusap rambut gadis itu. "Rialy Aksara Gibran." Ucap Revan. Revan mengucap kan nama Gadis itu.

Ya, Rialy Aksara Gibran. Nama wanita itu adalah Rialy. Orang yang pernah berada di masa lalu Revan. Gadis yang sering menjalani hari-hari nya bersama Revan. Mulai dari kecil sewaktu SD hingga ia beranjak Remaja sewaktu SMP. Tapi, saat Rialy dan Revan lulus dari SMP, Rialy pergi dari genggaman Revan.

ICE GIRL (END)Where stories live. Discover now