2. KOMENTAR

185 35 4
                                    

Kisah sederhana namun menyenangkan, menenangkan, dan mampu memenangkan.

Sebuah kisah yang tidak tau akan lama atau singkat, akan manis atau pahit, akan seberapa jauh dan seberapa dalam.

Mari kita lihat, seberapa besar keyakinan mereka untuk berjalan di atas poros prinsipnya. Seberapa banyak ego yang mereka tepikan untuk terlihat dewasa. Selamat datang di kisah Geby dan Azerio bagian Tiga!


Happy Reading
-GebRio-

🐝🐝🐝

Geby dan Azerio kini tengah berada di parkiran sekolah. Hari ini Azerio membawa mobil. Bukan karena Geby yang meminta atau apa, ini murni keinginannya.

"Siap?" Tanya Azerio berusaha meyakinkan.

Geby menganggukkan kepalanya samar. Ia tau jika hal ini akan menjadi sorotan banyak orang, terlebih pemuda yang menjadi pacar pura-puranya ini adalah seorang Azerio. Salah anggota Rafindom yang selalu menjadi topik terhangat bagi SMA Brimaga. Suatu perkumpulan yang dikenal paling menonjol dan positif.

Azerio dan Geby turun dari mobilnya lalu berjalan beriringan dengan tangan yang saling tertaut.

Baru saja kaki mereka maju dua langkah, banyak mata yang menatap mereka dengan pandangan bingung.

Semua orang tampak berbisik. Bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada keduanya. Pasalnya siapa yang tidak tahu Geby, gadis yang selalu diidam-idamkan banyak pemuda, namun yang dipilih ialah Axelino Derkan. Laki-laki yang biasa saja menurut pandangan mereka, namun dicintai sebegitu indah oleh Geby Fralista.

Sedangkan Azerio? Semua orang tau seberapa besar kasih pemuda itu pada sosok Raisa Primata Shera.

"Lo risih?" Tanya Azerio lagi di sela langkahnya melewati koridor sekolah.

Geby tampak menimang. "Bukannya lo tau gue udah biasa disorot? Cuma mungkin kali ini beda karena ada lo, risihnya sedikit sih," sahut Geby di akhiri dengan cengiran.

"Berarti gue bikin lo risih?"

Geby sontak menggeleng cepat hingga membuat Azerio tertawa lepas. Wajah panik gadis itu terlihat sangat lucu di mata Azerio.

Langkah Azerio dan Geby terhenti ketika dua orang sahabat Geby berdiri di hadapan mereka.

"Geb-by?" ujar Anya sedikit terbata dengan tatapan yang jelas terlihat bingung.

Azerio dan Geby saling melempar pandangan. Sejujurnya Geby belum menceritakan tentang hal apapun yang berkaitan dengan hari kemarin kepada mereka. Baik putusnya dengan Axel ataupun rencananya bersama Azerio. Jadi wajar saja jika kedua temannya ini tampak terkejut. Ditambah semuanya terjadi begitu saja, begitu cepat.

"Lo-"

"Gue sama Geby udah jadian," potong Azerio.

"Hah?!" Anya dan Sabrina sama-sama membulatkan mata ketika mendengar penuturan dari Azerio barusan.

Azerio tak menghiraukan pekikan dari dua gadis yang berhadapan dengan dirinya dan Geby sekarang. Pemuda itu memutuskan untuk pergi sebelum perdramaan para perempuan itu dimulai.

GEBRIOWhere stories live. Discover now