13. SENYUM ALAM RAYA

125 32 1
                                    

Semoga bagian tiga belas menyenangkan, semoga akhirnya tak ada bagian yang terpaksa diikhlaskan.

Hidup itu penuh akan teori
Tapi banyak pula yang terjadi di luar prediksi
Itu sebabnya semesta menciptakan doa
Agar manusia tidak berhenti berharap dan memanjat

Untuk kalian yang tengah membaca,
Semoga bahagia!

Untuk kalian yang tengah membaca,Semoga bahagia!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asheryna Geby Fralista

Happy Reading
-GebRio-

🐝🐝🐝

Bulan tidak akan selalu bersinar, akan ada kalanya ia meredup dan tertutup. Maka nikmati selagi kilaunya masih berkenan kau nikmati.

Semua nampak menikmati serangkaian acara di malam yang berpusat pada bagian bahagia Geby. Sebuah kata yang berseru sejajar dengan irama tawa yang menyenangkan dari banyaknya makhluk Tuhan yang berderu nafas. Nafas senang, nafas sedih, nafas bahagia, nafas kecewa, nafas lega, nafas berat, nafas hangat, dan seluruh jenis nafas  yang dimiliki alam raya.

Berbeda dengan yang lain, sorot Axel nampak redup menatap seorang gadis yang sudah ia sebut sebagai masalalu. Gadis yang malam ini terlihat begitu cantik dan berbahagia.

Ya, seperti yang dirinya dengar dari kalimat sambutan Arsan tadi bahwa semua keindahan malam hari ini ialah Azerio yang mendalangi. Jadi sudah pasti, rasa bahagia yang gadis itu peluk ialah pemberian dari salah pemuda, pendiri dari suatu perkumpulan yang menguasai.

"Apa Geby benar-benar bahagia?"

Mendengar itu, Rachel langsung menatap Axel lamat. "Dilihat dari kaca mata mana?"

Axel hanya diam tak menjawab pertanyaan Rachel, hal ini membuat gadis berdarah manado itu menyunggingkan senyum.

"Aku perempuan, dan aku bisa lihat bahwa bahagia di wajah itu bukan rekayasa."

Rachel menghela nafasnya pelan. "Skenario semesta itu selalu baik. Selalu ada sisi bahagia di samping luka agar keduanya nampak setara dan sama. Agar rasa syukur dari tiap deru yang dihembuskan lebih simbolis dan bermakna. Agar bahagia itu tidak hanya menjadi sekedar, tapi menjadi latar yang begitu diidamkan."

Begitulah faktanya, konon rasa sakit yang menyenangkan itu akan menjadi bagian paling terngiang dalam sejarah hidup manusia. Rasa itu akan menjadi bagian paling diingat bagi mereka yang lupa caranya memaafkan dan mengikhlaskan. Kita hanya bisa terus berharap, sekalipun harapan itu terus berwujud harapan yang tidak semesta izinkan untuk lebih dari sekedar kefanaan hidup manusia.

Sedangkan bahagia? Beribu rasa senang akan langsung terkubur karena satu luka. Entah bagaimana alam menetapkan hukumnya, tapi itu adalah bentuk penolakan manusia dari rasa sakit dan kecewa.

GEBRIOWhere stories live. Discover now