Cerita 44

4.4K 289 2
                                    

Pernikahan terhitung masih lama bagi Ara, kata Riana juga Ara tidak perlu pusing soal pernikahan karna Riana dengan senang hati ikhlas membantu Ara, bahkan Radit pun antusias untuk ini. Mendengar itu dari Riana, Ara merasa terharu kembali. Masih sedikit tidak percaya akhirnya Radit melihat keberadaannya

Kalliandra juga sudah kembali seperti biasa, mengirimi Ara banyak pesan sampai Ara bosan dan memilih mendiamkan. Tapi Andra malah menelpon, kalau Ara tidak angkat Andra tiba-tiba saja muncul di kost-nya. seperti sekarang

"ini masih pagi pak" Ara menyandarkan kepalanya pada pintu

Mengantuk

"temani saya nge-gym, cepat mandi" Andra mendorong bahu calon istrinya. Sebenarnya ajakan nge-gym hanya akal Andra saja. karna ada yang perlu Andra bicarakan pada gadis yang sebentar lagi akan jadi istrinya ini

"nge-gym sendiri aja kan bisa"

"kenapa harus sendiri kalau bisa berdua"?

"kenapa harus berdua kalo bisa sendiri" sungguh perdebatan yang tidak penting, maka tanpa kata Ara masuk ke kamarnya meninggalkan Andra yang masih berdiri di depan pintu

Kalau ia masuk tidak sopan karna Ara juga tidak mempersilahkan. Apalagi Ara perempuan dan tinggal sendiri. walaupun calon istri, Andra merasa tidak baik kalau harus masuk kerumah Ara dalam keadaan hanya berdua saja

"kamu temennya Ara kan"? Sinta yang baru datang dari membeli sarapan rupanya masih ingat wajah tampan Andra

Andra tersenyum tipis sembari mengangguk kecil

"yakin cuma temen aja"? tanya Sinta mulai kepo

"saya calon suaminya, bisa saya minta tolong"?

"calon suami!? Ara mau nikah? kok gak ngomong"? gelegar suara Sinta terdengar sampai telinga Ara tapi terlalu malas untuk bangun dan mencari tau ada apa

"iya, saya bisa minta tolong"? ulang Andra lagi, tidak terpengaruh pada teriakan kaget Sinta

"iya apa"?

"panggilkan Ara di dalam, tolong paksa dia bangun. Bilang saya masih nunggu di luar" Sinta melongo, lalu memandang Andra dan pintu kost Ara bergantian

"kenapa gak masuk aja, itu kan pintunya kebuka"

"saya memang calon suaminya, tapi rasanya belum pantas kalau saya masuk ke kamar Ara dalam keadaan Ara sendiri di dalam"

Oh tipe cowok alim

Sinta tersenyum lebar, membuka sandalnya lalu masuk sampai ke kamar Ara membangunkan Ara dengan membabi buta karna teriakannya bahkan sampai ke telinga Andra yang berada di luar

Andra tertawa kecil

"udah bangun, saya permisi ya semoga lancar sampai hari H jangan lupa undang saya lo" Andra mengangguk lalu mengucapkan terima kasih

"kan tadi saya bilang gak mau"!

"saya gak nanya pendapat kamu, ini saya maksa" tentu saja, Andra kan dosen tukang paksa yang kebetulan mengajar di kampus Ara

Ia sampai lupa

"mau mandi sendiri atau saya mandiin"? Ara melotot, kantuknya menguap bagai tidak pernah ada sebelumnya

"sok berani" lalu Ara masuk, hendak mandi atau Andra tidak akan pergi dari kost-nya sebelum keinginannya tercapai

"kamu nantangin saya"?!

****

"kita makan siang dulu yah"? kata Andra sembari meninggalkan area parkir tempatnya melakukan gym tadi, dimana sepanjang satu jam itu Ara habiskan dengan bosan.

STRUMFREI✓Where stories live. Discover now