Cerita 3

9.2K 550 1
                                    


🌸🌸

Untuk ke 124554 kalinya, Ara ingin mengatakan dengan lantang betapa ia benci pada kelas pagi. Di hari sabtu pula!

Padahal seharusnya hari ini adalah hari libur, tapi memang pada dasarnya Kalliandra adalah dosen tengil yang tidak bisa diajak bekerja sama dan hobi sekali melihat Ara kesusahan. Maka dengan tegas pria itu mengatakan semua harus lengkap di kelas pagi ini guna memajukan jadwal kelas karna minggu depan tidak sempat masuk

Dosen nyebelin!

Walaupun dengan segala keterpaksaan Ara bangkit juga dari kasurnya yang loveable  mandi tidak sampai dua menit memakai kemeja biru kebesaran serta celana hitam panjang tak lupa sepatu kets tercinta

"Nyebelin banget dah pak Andra, kalo gak bisa masuk minggu depan mah gak usah dipaksa. Ribet banget"!  gerutu Agam, salah satu dari beberapa pria gesrek di kelasnya

"coba lo tanya, dia udah dimana"? suruh Nadia pada Arka yang juga adalah penanggung jawab untuk mata kuliah Andra

Ara hanya merebahkan kepala diatas meja, masih terlalu mengantuk dan terlebih lagi, perutnya belum diisi apa-apa. Bahkan untuk sekedar air pun nihil.

Intinya ini adalah salah Andra, dosen termuda di kampus yang telah resmi Ara nobatkan sebagai dosen paling tidak pengertian se-bumi ini

"Nad, lo punya cemilan gak"? masih dalam keadaan merebahkan kepala Ara menoleh demi mendapati Nadia yang hanya menggeleng

Baiklah, berarti untuk satu setengah jam kedepan Ara harus menahan lapar

Tenang saja Ara pasti kuat, jangankan menahan lapar menahan diri untuk tidak mencakar wajah Andra saja Ara bisa apalagi hanya lapar kan?

"pagi semua" Andra masuk dengan beberapa tumpukan kertas di tangannya memandang seisi ruangan tanpa terlewati sejengkal pun

Saat matanya bertemu, saat itu pula Ara yakin Andra pasti akan mulai merecoki hidupnya lagi

"kamu dirumah gak punya sisir? apa mau menyaingi rambut singa itu rambut kamu"? Entah itu guyonan atau memang sindiran, Ara tidak mau tau yang jelas beberapa suara tawa mulai masuk ke indra pendengarannya

Ara capek untuk peduli, maka ia biarkan saja rambutnya yang Andra bilang berantakan.

Lagi pula kalau memang berantakan apakah Andra sebagai dosen perlu ikut campur?

Dasar rese!

"maaf kalau saya menganggu waktu libur kalian, tapi tenang saja. Minggu depan kelas saya memang tetap akan di kosongkan karna saya ada urusan di tempat lain" Andra mulai menjelaskan tujuannya mengapa di hari libur begini kelasnya masih harus diadakan

Bodo amat

"saya sudah menuliskan beberapa tugas untuk kalian jawab hari ini" katanya lagi sembari mengambil tumpukan kertas tadi

"kalian harus kerjakan hari ini ya, nilai kalian penting untuk ujian nanti, bisa jadi kalian gak masuk kalau tugas yang ini gak kalian kumpulkan hari ini"

Halah bacot

"Araminta"?

Apa seh panggil-panggil

"Ara"?

"mita"?

"Araminta Ardhani"!?  suara tegas Andra memenuhi ruangan, bukan hanya Ara yang kaget, bahkan Nadia pun sampai menjatuhkan pulpennya ke lantai.

Ara yang tidak sadar karna sedari tadi melamun memandang takut pada Andra. sungguh ara takut, selain melamun ara sama sekali tidak mendengarkan apa yang andra sampaikan. Pandangannya pun tak mengarah pada andra

STRUMFREI✓Where stories live. Discover now