Cerita 6

8.1K 543 5
                                    

🌸🌸

Senin, tak ada yang istimewa sama seperti hari-hari biasanya. Lagi pula Ara tidak pernah punya hari spesial dalam hidupnya. Bahkan hari ulang tahun sendiri pun Ara kadang tidak peduli.

Hari ini selepas kuliah dimana sepanjang mata kuliah pikiran Ara di penuhi keinginan baginda raja Kaliandra untuk datang kerumah beliau untuk mengantarkan tugasnya.

Memang, Ara sadar sepenuhnya sebagai mahasiswi seharusnya dia yang susah payah berfikir bagaimana cara agar bisa menemui dosen yang bersangkutan. Tapi kenapa harus datang kerumahnya sih!? dan kenapa dosen itu harus Kalliandra?! Mahkluk yang paling Ara tidak sukai di dunia

"Ka, bagi alamatnya pak Andra" Arka yang sedang bermain game di ponselnya menaikkan alis

"mau apa"? tanya pria gila game itu tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan

"nganterin tugas, cepet buruan" dengan sengaja Ara mengguncang bahu Arka, menarik-narik lengannya sampai si empunya berteriak marah. Tapi jelas, Ara tidak peduli. Mumpung ada pelampiasan Ara ingin melampiaskan emosinya untuk Kalliandra pada Arka.

"woy sabar dong"! Arka yang diserang secara brutal turut emosi, lalu Yanuar si sipit datang menghampiri

"lo pada ngapain sih"? Tanya Yanuar keheranan

"bantuin gue, nih ada cewek gila" Arka menjawab dramatis masih berusaha melepaskan diri. Ara yang telah puas lalu tertawa-tawa

"lo kenapa Ra"? Ekspresi yanuar tampak sekali keheranan sekaligus takut. Jangan-jangan Ara sudah gila? Masa gara-gara tugas begitu saja dia gila

"mana buruan Ka"! 

"udah gue kirim ke wa lo dasar gila"!  Ara segera mengambil ponsel dalam saku jaket denimnya membaca alamat rumah baginda Kalliandra baik-baik

Lumayan jauh, dan itu tandanya Ara harus bayar mahal. Benar-benar Kalliandra niat sekali membuatnya susah.

Tidak puas hanya membuatnya susah dan kesal, ternyata pria itu ingin juga membuatnya miskin.

Apa salah hamba ya tuhan

"mau ngapain ke rumah pak Andra"? Yanuar bergabung duduk disamping Arka. kembali bermain game

"ngumpulin tugas" Ara menjawab lesu. Bersiap berdiri menemui cobaan hidupnya yang berat

"lo pernah ke rumah pak Andra gak"?  Arka cuma berdehem sementara Yanuar hanya menggeleng lalu ikut bermain game.

Laki-laki dan hobinya

"baru sekali gue kesana tapi yang keinget di otak gue sampe sekarang cuma satu" Ara dan yanuar kompak mengatakan 'apa'

"adeknya pak Andra, cakep" Yanuar memukul kepala Arka dengan keras sampai si pemilik berteriak. Tentu saja, dua kali jadi korban penganiayaan bukan hal yang bagus.

Ara hanya memutar bola mata, memesan ojek online melalui ponselnya. Untuk sekarang Ara hanya bisa naik ojek. Karna uang kiriman dari sang mama belum sampai dan Ara sebagai manusia yang tau diri tidak ingin mendesak. Di kasih saja cukup. Jangan tidak tau diri dengan meminta cepat-cepat

****

Ara jadi penasaran, sebenarnya Andra itu tau whatsapp apa tidak sih? Sementara dirinya sekarang nyasar.  Kalau dia punya nomor telpon dosennya itu, kan dia jadi bisa bertanya!

"kirim email aja kali ya"? Ara berbicara sendiri, ditengah jalan sepi Ara lihat-lihat beberapa meter kedepan komplek perumahan yang Ara yakin mewah terlihat dari posisinya sekarang berdiri

From: Araminta Ardhani
To: Kalliandra Mahardika

Pak maaf, saya kayaknya nyasar. Di depan saya ada perumahan. Saya bener kesana?

STRUMFREI✓Where stories live. Discover now