Cerita 70

5.2K 294 0
                                    

Ara benci dress. Maka saat Andra memberinya dress keluaran merk terkenal, Ara menolak dengan tegas memakai itu karna ia pasti akan terlihat aneh, karna sebelumnya Ara tidak pernah pakai. Tapi Andra dengan kesabaran mengalahkan semua orang sabar di dunia membujuk Ara dan berhasil. Ara memakai baju itu ogah-ogahan dan tidak ingin memakai heels atau sepatu ber-hak tinggi lainnya, Ara lebih memilih memakai sepatu kets putih kesayangan yang warnanya cukup cocok untuk dress biru gelap yang Ara pakai, Ara menata rambutnya ke belakang telinga dan memakai beberapa jepitan polos di masing-masing sisi rambutnya .Terima kasih pada Tari yang datang ke apartemen Andra dan mendandani Ara. Make up yang natural dan tentu tidak berlebih.

"Ih cantik banget, cocok banget kak pake sepatu kets itu" Tari berseru senang bahkan dengan gemas memutar-mutar tubuh Ara agar penampilannya terlihat secara keseluruhan.

"Pantes mau nata rambut sendiri, ternyata bisa lebih cantik" Ara menebar senyum paling manis hingga dapat menyebabkan diabetes

"Kamu lebay banget"

"Ih serius cantik"! Andra datang dengan jas formalnya mencium  kepala Ara

"Cantik, sempurna setidaknya bagi saya" Ara tersipu, ia yakin wajahnya sudah seperti tomat busuk sekarang

"Jalan sekarang?" Tari malam ini memakai gaun berwarna pink pastel yang cantik, ada gambar bunga mawar besar di bagian bawah.

Andra mengangguk lalu meraih lengan Ara berjalan beriringan menuju mobil Andra berada

****

Andra bohong, katanya papa akan mengadakan pesta kecil-kecilan. nyatanya pesta 'kecil' yang dimaksud bahkan lebih mewah dan lebih ramai dari yang pernah Ara kira.

Taman seluas lapangan bola di sisi lain rumah Andra di hias secantik mungkin, banyak bunga mawar berwarna pink dan bunga sakura imitasi di berbagai sudut. Pesta outdoor ini tidak seperti perayaan ulang tahun pria berusia lima puluh sembilan tahun.

Ara hampir lupa, keluarga Andra memang punya kekayaan yang damage-nya tidak main-main

Rata-rata tamu undangan berjas dan bergaun mahal sama seperti tamu Mira dulu. Bahkan saat ia sudah sah menjadi Araminta Ardhani Mahardika, semua orang masih mampu membuat Ara merasa insecure. Ara merasa hanya seperti remahan kerupuk di plastik rengginang.

"Gak usah liat cowok lain" bisik Andra tepat di telinga Ara yang langsung merasa merinding.

"Kenapa emang?" Ara hanya melihat sekilas pria muda berjas yang sedang mengobrol jauh di depan mereka.

"Udah cantik gini kamu ngapain lirik cowok lain, mending pulang aja biar cantik kamu buat saya sendiri" air muka Andra kentara sekali sedang kesal, ingin rasanya ia menggendong Ara dan membawanya pulang, biar Andra yang buat pesta sendiri dirumah. Cukup dengan memutar lagu romantis dengan dinner romantis sepertinya ide bagus.

"Aku cuma liat biasa, emang dia siapa kamu kenal?" tanya Ara walau tidak benar-benar penasaran, Tari sudah menghilang entah kemana.

"Ngapain tanya-tanya cowok lain?" respon Andra di dukung wajah cemberut itu membuat Ara hampir menyemburkan tawa

"Siapa tau bisa jadi cadangan"

"Ayo pulang!" Ara sukses tertawa sampai memegangi perutnya

"Aku becanda" Andra mendengus, mencium pipi kanan Ara dua kali saat objek yang tadi Ara bicarakan melihat kearah mereka.

"Ayo samperin papa" Ara menggandeng lengan Andra menuju papanya yang terlihat sedang mengobrol bersama Mira juga

"Malam pa, malam ma" Andra menyapa, membuat semua orang di samping ayahnya turut menoleh.

STRUMFREI✓Where stories live. Discover now