31

4.1K 301 47
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Hilangnya Al membuat Stev sedikit khawatir akan pria itu. Ia juga sudah menghubungi pihak kepolisian dan mereka memulai pencarian.

Stev juga mencoba mendatangi lokasi villa tempat di mana Al selalu menyendiri saat ia sedang di rundung masalah.

Namun, ia tidak menyangka saat dalam perjalanan menuju Villa, ia tak sengaja melihat sebuah mobil milik Al yang sudah hancur karena menabrak pohon.

Stev sendiri tidak berani langsung mendekat begitu saja. Ia pun harus menunggu pihak kepolisian datang dan barulah mereka mendekati mobil Al yang sudah remuk itu.

Stev tidak percaya kala melihat tubuh gagah Al kini yang sudah kaku dengan sisa cap darah dan juga tubuh yang membengkak.

Pihak kepolisian juga langsung mengambil tindakan dan langsung membawa jenazah Al ke rumah sakit terdekat.

Stev juga sudah menghubungi seluruh pihak keluarga, sedangkan polisi masih menyelidiki penyebab kasus kecelakaan yang menimpa Al sehingga membuat pria itu tewas di tempat.

Untuk saat ini, belum ada bukti yang menjadi penyebab kecelakaan itu terjadi.

•••

Di negara lain, semua keluarga berkumpul di ruangan keluarga. Mereka berbincang-bincang sambil menikmati cemilan dan juga teh hangat.

Para anak laki-laki berkumpul membuat lingkaran dan memainkan permainan ABC lima dasar, sedangkan Key dan Arlea tengkurap beralas karpet bulu sembari menikmati film yang mereka putar melalui sebuah laptop.

Sedikit informasi, kedua gadis remaja itu memang pecinta film drama China. Segala jenis drama China sudah mereka tonton. Bahkan, saat ini mereka tengah menonton film yang sebelumnya sudah mereka putar.

Di sofa, Lia duduk sambil menatap anak-anaknya. Semuanya terlihat bahagia. Hanya saja kebahagiaan Lia belum lengkap karena ketidakhadiran suaminya di sini.

Lia juga belum mendapati kabar dari Al. Ia hanya bisa berdoa semoga pria itu baik-baik saja dan segera menghubunginya secepat mungkin.

Dering ponsel milik Aldran mengalihkan perhatian Lia. Ia menoleh dengan penuh harap, berharap itu panggilan dari Aldren yang berada di Indonesia.

"Bentar, aku angkat telepon dulu," kata Aldran kemudian berjalan menjauh.

"Lee, aku mau masak opor ayam deh. Semenjak di sini aku sudah tidak pernah makan opor ayam lagi," ucap Denata.

"Boleh juga, besok kita belanja bahan-bahannya, ya," sahut Lia menyetujui ucapan Denata.

"Semuanya sekarang cepat bergegas. Satu jam lagi kita ke Indonesia. Bawa barang-barang yang penting saja." Aldran yang tiba-tiba saja kembali dengan raut wajah tegang dan juga serius membuat semuanya tersentak.

"Indonesia? Mengapa mendadak sekali?" tanya Lia.

Aldran menatap adik iparnya dengan tatapan tidak tega. "Yang tegar, ya, Lee."

POSSESSIVE BROTHERWhere stories live. Discover now