24

4.9K 346 18
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Al menggenggam tangan istrinya seraya menatap netra sang istri dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang.

"Percaya sama aku, ya?"

Lia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Percuma saja ia menjelaskan. Pria yang kini tengah berdiri di hadapannya tidak akan pernah mengerti bagaimana sulitnya merawat dan membesarkan kandungan seorang diri.

Lia juga seorang ibu. Ia pernah mengalami situasi dimana ia harus membesarkan dan merawat kandungannya tanpa sosok suami di sampingnya. Ya, Lia sudah mengalaminya saat ia tengah mengandung triplet.

"Aku percaya," kata Lia sambil menunjukkan senyum terbaiknya. "Aku ke kamar duluan."

Seulas senyum tercetak jelas di raut wajah Al. Ia menatap punggung istrinya yang semakin lama semakin menjauh. Tanpa pria itu sadari, ia baru saja melakukan kesalahan kecil yang mampu membuat sang istri akan mendiaminya selama berhari-hari.

•••

Galen berjalan menyusuri lorong rumah sakit bersama dengan Refa yang sedari tadi terus mengoceh di belakangnya.

Ia berniat menjenguk Key yang masih di rawat di rumah sakit. Selepas pulang sekolah, laki-laki itu langsung menyeret Refa untuk ikut serta dengannya.

"Nggak bisa pulang dulu, Len? Gue lapar," oceh Refa yang sedari tadi terus menerus mengulang kata yang sama.

"Bentaran doang, Fa. Nanti gue traktir baksonya Mang Kijan," sahut Galen tanpa menatap Refa.

Refa hanya menghela napasnya pasrah seraya mengelus perutnya yang sudah keroncongan sejak tadi.

Tak lama, mereka tiba di ruangan inap Key. Baru saja tiba di depan pintu ruangan, mereka sudah diberi tatapan tajam seakan ingin membunuh.

Dua orang berbadan besar yang mengenakan pakaian serba hitam itu berdiri tegap menatap Galen dan juga Refa. "Ngapain?"

Galen menatap dua orang itu dengan tatapan biasa saja. Ia sudah terbiasa melihat orang-orang berbadan kekar dan besar itu saat ia berkunjung ke rumah kakek dan neneknya.

"Jenguk Key." Galen mengangkat sekantung plastik yang berisi buah dan juga roti yang tadi ia beli di pinggir jalan, "udah bawain buah tangan juga nih."

"Non Keyranya sedang istirahat. Kalian bisa kembali besok," ujar salah satu dari laki-laki berbadan besar itu.

Galen mengangguk. "Saya cuma mau jenguk sebentar," kata Galen keukuh.

Tak lama, pintu ruangan terbuka. Menampilkan sosok laki-laki dengan raut wajah galak dan tatapan mata tajamnya.

"Ngapain lo?"

"Nengokin calon pacar," sahut Galen santai.

"Nggak nerima tamu, pulang!"

Di belakang Refa hanya mendengarkan tanpa ada niat membuka suara. Membiarkan Galen yang sangat keras kepala itu berhadapan dengan singa jantan. Ya, Zoe.

POSSESSIVE BROTHERWhere stories live. Discover now