16

5.5K 376 7
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Jangan bosen buat beri dukungan dengan cara vote & comment ya🤗

Kalau nggak meleset nih ya, Insya Allah cerita PB akan tamat bulan September. Doain aja biar nggak ada halangan, dan ide-ide terus mengalir biar bisa tamat cerita PB.

•••

Zoe memasuki mansionnya dengan langkah tergesa-gesa dan langsung masuk ke kamar sang adik. Sesampainya di dalam, pemandangan yang pertama Zoe lihat adalah Keyra yang tengah tertidur pulas.

Ia berjalan mendekati ranjang Keyra dan ikut merebahkan dirinya di samping Key. Memeluk erat tubuh adiknya itu.

"Maafin kakak, kakak janji untuk selalu ngelindungin Key. Walaupun nyawa kakak jadi taruhannya, Key," ucap Zoe lirih.

Key yang merasa dekapan erat pun perlahan membuka matanya. Tanpa menoleh lagi, ia sudah tahu siapa pelakunya. Aroma parfum yang sangat Key kenal menusuk indra penciumannya.

"Kak," panggil Key.

"Key, kakak janji untuk selalu jagain Key," ujar Zoe.

"Jangan seperti ini lagi, Key." Zoe semakin memeluk erat tubuh Key.

"Maaf, Kak. Maaf udah bikin kalian khawatir. Key baik-baik aja, Kak," ucap Key.

Zoe melepaskan pelukannya dan langsung memutar tubuh Key untuk menghadapnya. "Key, dengerin kakak. Key pegang omongan kakak, kakak janji buat selalu ngelindungin Key, kakak bakal balas orang-orang yang berusaha nyakitin Key, ataupun keluarga kita. Kakak janji, Key," ujar Zoe sungguh-sungguh.

Key tidak menjawab. Ia menatap mata tajam kakaknya. Kemarahan terlihat jelas di mata sang kakak. Ia langsung memeluk tubuh Zoe erat. "Key baik-baik aja, Kak," kata Key.

Zoe tidak percaya. Key bisa berbohong dengan orang lain, tapi tidak dengan dirinya. Zoe tetaplah Zoe. Ia akan tetap membalas orang-orang yang berusaha menyakiti keluarganya.

•••

"Mom, Ryan mana?" tanya Zie saat sampai di dapur.

"Di kamar," sahut Lia yang tengah berkutat dengan alat-alat masak.

Zie mengangguk. Ia langsung berjalan menuju kamar tempat sang adik di mana.

"Daddy, nggak ke kantor?" tanya Zie saat melihat Al yang tengah bercanda bersama Ryan.

"Sudah pulang? Sini, Kak," ucap Al.

Zie melangkah mendekati mereka dan langsung mengambil alih Ryan yang berada di kasur. "Main apa? Kok kakak nggak di ajak?" tanya Zie.

Ryan hanya tertawa sembari menunjukkan robot kesayangannya.

Al tersenyum tipis melihat Zie yang selalu menyempatkan waktu untuk bermain dengan adik-adiknya.

"Daddy nyamperin mommy dulu," ujar Al yang diangguki Zie.

Sepeninggalan Al, Zie menemani Ryan bermain bersama. Bocah laki-laki itu terlihat sangat senang.

POSSESSIVE BROTHERWhere stories live. Discover now