37

4.3K 296 24
                                    

Instagram: @laras.sptr
Happy reading ❤
Vote and comment

•••

Setelah dari kamar mandi, Key kembali ke kelasnya dengan tatapan kosong dan langsung mendudukan dirinya di kursinya.

"Ayo, ke kantin."

Key menoleh saat mendengar suara Zie menyapanya. Suasana kelas sudah tidak ramai, bahkan hanya beberapa murid saja yang terdapat di kelas itu.

Karena terlalu asyik melamun hingga membuat Key tidak fokus. Bahkan ia tidak mendengar saat bel istirahat berbunyi.

"Ayo," kata Zie.

"Abang kembar duluan aja, Key masih kenyang."

"Kenyang? Sarapan kamu aja tadi nggak habis. Ayo, ke kantin." Zoe mengulurkan tangannya pada Key.

Key hanya menatap uluran tangan Zoe tanpa ada niatan menerimanya. "Boleh nggak kalau istirahatnya di kelas aja?"

"Nggak boleh makan di kelas Key," Zie mengingatkan Key.

Memang sekolah ini memiliki peraturan untuk para siswa dan siswa tentang larangan makan di dalam ruang kelas dengan alasan demi menjaga kebersihan.

"Key sedikit pusing."

"Ya udah, ayo ke kantin. Kamu makan dulu habis itu kakak ambilin obat di ruang UKS," ucap Zie.

"Lo ke kantin duluan sama Key, biar gue yang ke UKS dan ambilin obat untuk Key."

Zie mengangguk. Sedangkan, Zoe langsung berjalan menuju ruang UKS. Key masih terdiam di tempatnya dengan raut wajah sedih.

"Kenapa? Coba cerita."

"Nggak, Kak. Key cuma sedikit pusing aja. Ayo, ke kantin. Nanti Kak Zoe marah." Key berjalan lebih dulu meninggalkan Zie.

•••

Sesampainya di kantin, Zie langsung membawa Key ke meja yang biasanya ia duduk bersama dengan abang kembar dan juga teman-temannya.

Di sana sudah ada Galen dan juga Kia yang tengah menikmati makanannya. Key menunduk menatap kedua sepatunya, bayangan pertengkaran dengan Kia terlintas di ingatan Key.

"Lama banget, Zie," cicit Galen.

"Princess lagi nggak enak badan," sahut Zie.

"Zoe mana?"

"Lagi ke UKS sebentar, ambilin obat sakit kepala untuk Key," sahut Zie seraya menyeruput es jeruknya.

Galen mengangguk. Ia kembali menyantap pempek langganannya. Ini sudah menjadi mangkuk kedua yang Galen pesan.

Di tempatnya, Kia benar-benar kesal dengan Galen yang sudah berbohong padanya.

Galen melirik Kia dan Key secara bergantian. Ia memahami suasana kedua gadis itu yang sangatlah tidak baik-baik saja. Bahkan, suasana di antara mereka terasa begitu canggung.

Biasanya Kia dan Key selalu bercerita banyak hal saat bertemu. Ketidakhadiran Refa di antara mereka semakin membuat suasana semakin hening karena biasanya Refa yang paling bisa mencairkan suasana.

POSSESSIVE BROTHERWhere stories live. Discover now