XXX: Flight to London (part 2)

4.3K 664 36
                                    

Happy reading :)

☆☆☆

Ketika semua persiapan sudah beres, Draco tinggal menghitung hari esok untuk berangkat ke New York, bukan perjalanan dekat tapi ia sangat menantikan hal ini. Blaise bahkan menyebutnya budak cinta sekarang, Draco tidak peduli ia mencintai Harry dengan tulus tanpa syarat. Di buktikan dengan kesabarannya selama bertahun-tahun lamanya.

Di malam sebelum berangkat, Draco mengajak Pansy, teman kuliahnya yang kebetulan juga keluarganya merupakan relasi ayahnya, ke sebuah toko perhiasan. Pajangan perhiasan berhias kristal-kristal kecil terpampang di mana-mana.

"Selamat sore, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" Seorang pegawai wanita menyapa mereka dengan ramah.

"Benar, temanku ingin membuat sebuah cincin," kata Pansy, "ayo, tunjukkan fotonya."

Draco menunjukkan foto cincin milik keluarga Malfoy, ia ingin dibuatkan imitasinya saja.

"Tunggu sebentar, Tuan. Saya akan panggilkan orang di bidangnya." Katanya ramah dan menghilang di balik pintu.

"Kau tidak ingin memesan yang sudah jadi saja?" Tanya Pansy sambil melihat-lihat cincin dengan permata, "ini bagus menurutku." Dia menunjuk sebuah cincin emas putih dengan desain rumit namun elegan dan tentunya di lengkapi permata yang cukup besar.

"Kalau kau mau akan ku belikan, bagaimana?"

"Sorry not sorry, Dray. Aku tidak mau ada kesalahpahaman," balas Pansy lalu ia pun pergi ke area kalung sedangkan Draco tetap pada posisinya.

Tak lama, Pansy kembali sambil di ikuti pelayan lainnya membawa sebuah patung dengan kalung indah.

"Kau mau?"

"Tentu. Kau menawariku kan tadi."

"Berapa harganya?"

"Dua ratus lima pounds, Sir."

Tanpa pikir panjang, Draco memberikan kartu hitamnya sebagai pembayaran. Selesai proses pembayaran dan kalung sudah berada di tangan Pansy, gadis itu senang sekali dan diikuti janji akan memakai kalung tersebut di pernikahan Draco dan Harry.

"Selamat sore." Ujar lelaki tua denga kacamata di wajahnya.

"Sore. Aku ingin di buatkan cincin yang seperti ini, apa bisa?" Draco menunjukkan gambarnya untuk di nilai.

Pria itu mengangkat alisnya lalu, "kau seorang Malfoy?"

Draco tersenyum sopan, "benar. Jadi apa bisa?"

"Tentu bisa. Tapi waktunya memakan hampir tiga minggu dan kami tidak memiliki stok batu zamrud saat ini."

"Ah, zamrudnya bisa di ganti dengan kristal, tidak apa-apa. Tolong tambahkan nama 'Harry' di cincinnya."

Baca cerita lengkapnya di karyakarsa Vwatson_drarry ya guys, hanya 3.000 rupiah per chapternya

000 rupiah per chapternya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

a/n: mau tamat hehe

A.B.OWhere stories live. Discover now