XXXIII: Flight for you (again)

3.3K 489 16
                                    

Happy reading y'all

☆☆☆

Ketukan di pintu ruangannya membuat Draco mengalihkan fokusnya. Ia menyuruh siapapun itu untuk masuk sementara matanya tetap terfokus akan membaca proposal kerja sama dari perusahaan baru.

"Sir, hampir jam sepuluh malam." Evana mengingatkan.

"Oke, bawakan aku kopi tanpa gula."

"Dan makan malam anda?" Wanita itu melirik nampan berisi sepiring nasi goreng yang masih tertutup plastik wrap, artinya Draco belum menyentuh makan malamnya.

"Berikan saja pada penjaga," Kata Draco, "dan jangan lupakan kopinya, Ev."

"Sir, tidak baik minum kafein ketika perut kosong. Anda melewatkan makan siang dan makan malam, aku tidak bisa membawakan kopi untuk anda." Yah, selain membantu Draco dalam hal pekerjaan, Evana juga memperhatikan pola makan bosnya. Ini sudah seperti bagian dari pekerjaan sebagai sekretaris.

Draco mendesah pelan, "bawakan saja aku segelas kopi, Ev." Draco berkata seolah dia tak mendengar nasehat sekrerarisnya.

"Baik." Seperti pegawai yang patuh dan masih ingin bekerja di sini, Evana melenggang keluar dari ruangan itu.

Draco meletakkan proposal itu, punggungnya beristirahat di sandaran kursi. Mengambil ponselnya lagi dan mencoba untuk menghubungi Harry kembali setelah dari kemarin Harry tak dapat di hubungi. Hasilnya sama saja, Harry masih tidak bisa di hubungi.

Lagi, pintunya di ketuk kembali, "sir, ada yang ingin bertemu anda."

"Nama?"

"Harry Potter."

Draco terkejut, ia sampai berdiri dari kursinya dan langsung menyuruh Evana menyingkir. Ia melihat Harry duduk di sofa tunggu, segera Draco menghampirinya dan memeluknya erat.

Evana terkejut melihat pemandangan di depannya, bosnya mencium lelaki itu. Ia tahu kalau bosnya sudah bertunangan namun Evana tak pernah sekali pun bertemu dengan kekasih bosnya, maklum lah karena ia masih lima bulan di sini.

"Kenapa tak langsung menyuruhnya masuk?" Draco menanyai sekretarisnya.

"Maaf, Sir. Aku tidak tahu."

"Bawakan teh hangat." Draco memberi perintah.

"Eh, tidak perlu. Lanjutkan saja pekerjaanmu." Kata Harry.

Draco dan Harry memasuki ruang kerja Draco, di ikuti oleh Evana yang membawa secangkir kopi pesanan Draco.

"Silahkan, Sir." Kata Evana.

"Tunggu," Harry berkata saat melihat Evana Hendak pergi, "siapa namamu?"

"Evana Lysander. Anda bisa panggil saya Ev saja."

"Ev, apa Draco belum makan?"

Evana melihat bosnya sebentar, "belum. Mr. Malfoy melewatkan makan siangnya dan akan melewatkan makan malamnya juga."

"Kopinya?" Harry bertanya lagi.

"Tuan Malfoy yang memesan. Aku permisi." Lalu Evana keluar ruangan.

Draco memijit pangkal hidungnya di saat yang sama Harry memberikan pertanyaan kau mau sakit atau bagaimana?

"Rry, ada banyak dokumen. Aku butuh kafein."

"Itu bukan alasan untuk tidak makan," lalu Harry mulai mendramatisir, "oh, astaga, apa kau mau terserang penyakit lambung?"

"Baik, aku akan makan." Draco mengambil piringnya dan mulai memakan isinya sedikit demi sedikit. Harry hanya memperhatikan saja, kini ia berdekatan dengan Draco dan tak seperti sebelumnya yang sering kali saling menghubungi satu sama lain.

A.B.OWhere stories live. Discover now