XIII: Oh My God

6.4K 1K 42
                                    

Happy reading y'all
.
Special update untuk menghibur yg sedih karena ga lolos SBMPTN.
.
Selamat yaa yg lolos SBMPTN. Yang ga lolos, bisa di coba lagi tahun depan. Yang namanya sukses itu bisa dari mana saja, yang ga kuliah juga bisa jadi pengusaha.

Belajar bisa dari mana saja dan siapapun, dunia kerja juga ga seburuk apa yang di pikirkan kalau kamu bisa lihat sisi positif.

Yang di terima SBMPTN juga ga perlu jumawa yaa, ingat kalau di atas langit masih ada langit.

☆☆☆

Setelah menyelesaikan maraton Residen Evil yang ke-4 kalinya, Harry tidur larut sekali malam itu padahal besoknya ia harus bangun pagi untuk ke Heathrow. Ya, mereka berangkat menggunakan pesawat dan berkumpul di bandara sebelum berangkat. Harry adalah morning person kalau ia tidur tepat waktu, sayangnya ia tidak bisa menjadi morning person di hari H. Harry akan sangat terlambat jika Debby tidak segera membangunkannya, Harry segera meloncat dari kasur dan menyempatkan diri melihat jam. Pukul tujuh tepat, pesawatnya berangkat pukul setengah sembilan dan gate di tutup setengah jam sebelum berangkat.

Entah berapa kali Harry mendecih dan memilih tidak mandi, segera membawa kopernya ke bawah yang untung saja kopernya sedikit ringan.

Klek! Bugh!

Harry meringis, padahal kurang satu anak tangga ia sampai ke lantai bawah. Namun naas sekali pagi ini, kakinya keseleo dan jatuh, beruntung tidak membentur apa-apa.

Dengan cepat Harry kembali bangkit, melupakan rasa nyeri di pergelangan kakinya.

"Tenang, Harry." James menarik Harry untuk duduk dan memeriksa kaki Harry.

"Dad, tolong aku terlambat."

"Debby, ambil obat oles segera." Perintah James tanpa memperdulikan rengekan Harry.

"Ada apa?" Lily bertanya.

"Jatuh lalu keseleo." James menjelaskan singkat, menerima obat oles dari Debby dan mengurut kaki Harry.

Harry menjerit tertahan. Jujur saja, ini pertama kalinya ia keseleo. Sakitnya luar biasa.

"Sudah." Kata James.

Harry mencoba berdiri, sakitnya sudah mereda, ia lebih baik sekarang.

"Lebih baik tidak usah ikut ya, Mom akan telpon sekolahmu."

"Aku sudah baikan, Mom. Ini lebih baik. Apa Ron sudah datang?"

"Dad tadi menyuruhnya berangkat bersama si kembar dan ayah mereka. Ayo, Dad akan mengantar mu." Ujar James.

Debby segera membawakan koper Harry dan memasukkannya ke dalam bagasi, Lily ikut mengantar sambil memastikan kalau Harry memakan sarapannya di mobil.

Harry sangat bersyukur jalanan London tidak ramai, lalu lintasnya lancar dan Harry sampai di bandara tepat waktu meskipun telat dari jadwal berkumpul. Puluhan panggilan tak terjawab dari Ron dan Hermione yang Harry abaikan, ia sibuk menuju waiting room setelah membagasikan kopernya, beruntung Harry sudah check in mandiri melalui web semalam.

Harry bisa bernafas lega, ia bisa melihat Hermione dan Ron yang melambai padanya.

Harry hendak membuka mantelnya, ia sadar kalau hanya mengenakan piyama. Terpaksa Harry membuka mantelnya lalu di letakkan di wadah bersama dengan ponsel dan dompet bahkan inhalernya tak sengaja masuk koper saking buru-burunya tadi. Secara teknis, Harry lahir di United Kingdom dan besar di United State, jadi ia tidak perlu menunjukkan paspor. Cukup kartu pelajar dan boarding pass.

A.B.OWhere stories live. Discover now