IV: The Kiss

13.4K 1.6K 112
                                    

Happy reading y'all

Fyi, cuma 1262 words.

Jangan ketipu judul chapter yak 😂

☆☆☆

Harry menutup bukunya dan meletakkannya di celah bawah meja. Jam pelajaran matematika sudah selesai lalu berlanjut pada kelas musik dan di haruskan untuk segera pindah ke ruang musik.

Kelas musik, seni dan olahraga selalu berada di hari sabtu dan hari lainnya di isi dengan pelajaran wajib seperti biasa. Untunglah mereka memiliki ruang kelas yang tetap sehingga tidak perlu berganti-ganti kelas di setiap mata pelajaran.

Lalu masing-masing murid memiliki loker yang terletak di bagian kiri gedung dekat dengan lapangan indoor. Ah, ada banyak lapangan di sini, indoor, outdoor, tenis meja, kolam renang dan bak pasir yang digunakan untuk lompat tinggi.

Harry tidak pernah benar-benar mengikuti olahraga karena secara fisik Harry tidak kuat, ia hanya melakukan pemanasan saja lalu menonton teman-teman mereka melakukan kegiatan tersebut. Bisa di pastikan nilai olahraganya akan berada di nilai rata-rata. Harry bukan orang pengidap jantung lemah, ia hanya pengidap asma yang akhir-akhir ini sering menghirup inhalernya.

Harry, Ron dan Hermione sama-sama mengikuti semacam organisasi di luar mata pelajaran, Ron masuk ke tim sepak bola dan Hermione masuk ke dalam organisasi para kutu buku. Harry yang mencari aman mengikuti Hermione dan di setiap pulang sekolah hari sabtu mereka akan membaca sebuah buku mengenai ilmu filsafat dan merangkum ilmu yang sudah mereka baca.

Dan bahwasannya Harry tidak memiliki kecerdasan seperti Hermione yang sanggup mengartikan setiap kalimat ambigu di setiap paragrafnya, Harry hanya mengambil kesimpulan yang dirasa ia cukup fahami.

Kakak kelas tingkat tiga tidak menyalahkannya karena Harry memberikan rangkuman paling sedikit di antara siswa-siswi lainnya. Dia mafhum dan di lain kesempatan menyuruh Harry membaca novel romansa yang masih berkaitan dengan filsafat namun pembahasan di sini lebih ringan. Seperti: bayi akan melihat semuanya secara normal di bandingkan orang dewasa, sebagai contoh bayi akan tertawa melihat orang terbang mencapai langit plafon rumah dan berbanding terbalik ketika orang dewasa melihat hal tersebut, mereka akan berteriak dan ketakutan.

Baiklah, Harry bisa-bisa pusing kalau terus berada di organisasi ini sampai ia lulus. Harry berencana untuk keluar organisasi tapi Hermione menahannya dan dia bilang kalau mempelajari ilmu filsafat cukup membantu mengasah otak dan Harry berkilah kalau ia bisa mempelajari soal-soal ujian masuk UCLA (Universitas California Los Angeles) tahun-tahun sebelumnya, mereka memiliki banyak soal yang aneh seperti: kenapa apel berwarna merah? Atau kenapa sawi berwarna hijau?

Hm, cukup membingungkan tapi itulah tes psikis. Tidak sama seperti filsafat tapi kedua ilmu itu cukup membuatnya pusing jadi Harry memilih filsafat saja. Ia tidak mau berada di organisasi yang anggotanya tampak asing, sebut saja Harry kurang pergaulan atau apalah karena Harry tidak mudah terbuka terhadap orang baru.

Kembali lagi ke kelas musik, Harry, Ron dan Hermione menempati bangku paling belakang dan memegang alat musik tiup berbentuk tabung, entahlah suling atau recorder Harry tidak bisa membedakannya. Keduanya hampir mirip walau yang Harry tahu kalau suling terbuat dari bambu sedangkan recorder bisa di buat dari bahan plastik. Intinya, cara memakinkan mereka adalah di tiup.

"Baiklah, murid-murid, ikuti nada yang tertera di setiap kertas di depan kalian, usahakan untuk menyelaraskan nadanya. Kita mulai, satu, dua tiga." Proffesor Flitwick mengetukkan tongkatnya kemudian tercipta nada musik dari setiap kelompok alat musik.

Harry meniupnya secara perlahan dan berkonsentrasi di setiap tangga nada yang sudah ia lewati. Dia tidak ingin kejadian minggu lalu terulang karena Harry tidak fokus dan terus menerus salah hingga berakibat pengulangan terus menerus hingga jam musik sudah berakhir tapi mereka tidak mencapai nada terakhir.

Semuanya bertepuk tangan saat selesai memainkan nada terakhir lalu proffesor Flitwick mengumumkan kalau akan ada tes dan satu kelas di harapkan di bagi menjadi beberapa kelompok dengan enam orang anggota dan memainkan sebuah simfoni. Tesnya di adakan bulan depan sebelum perkemahan musim panas tiba.

Semua murid di ruangan itu beranjak pergi karena sudah waktunya jam makan siang, semua siswa menyerbu cafetaria yang berada di paling belakang gedung, dekat dengan ruang kolam renang.

Harry membawa kotak makannya sendiri meskipun pihak sekolah sudah menyediakan makan siang gratis setiap hari. Harry tidak ingin kejadian saat ia tak sengaja memakan seafood di sekolahnya dulu.

"Aku akan menunggu kalian di sini." Katanya.

Hermione dan Ron memasuki antrian untuk makan siang yang memiliki menu berbeda setiap harinya.

Harry merasa merinding karena terus merasa di perhatikan, ia menoleh dan iris emeraldnya langsung menatap Draco Malfoy yang berjarak tiga meja darinya. Dia langsung memutus kontak ketika Harry mempergokinya lalu beranjak dari meja tersebut.

Harry berfikir kenapa kakak kelasnya itu menatapinya setajam itu, padahal Harry tidak berbuat salah padanya. Bukan sekali dua kali Harry memergoki Draco mencuri pandang ke arahnya namun alasannya masih menjadi tanda tanya yang akan Harry lupakan sepuluh menit ke depan.

Kedua temannya sudah kembali bersama Cho Chang dan Lavender, Harry membuka kotak makannya dan mengeluarkan sandwich. Sekedar informasi, Harry penyuka roti apalagi croisant dengan rasa mentega yang kuat. Kebiasaan Harry yang selalu membawa roti ke sekolah sudah di ketahui Ron dan Hermione.

"Kalian tahu tidak?" Cho Chang memulai.

Hermione dan Lavender sontak memasang telinga mereka dan mendengarkan.

Semoga bukan gosip asmara murahan kakak kelas, batin Harry.

"Kudengar perkemahan musim panas di adakan di Isle of Man!" Cho Chang berbicara penuh semangat seakan-akan menyoraki saat kakak kelas idaman Cho Chang sedang melakukan pemanasan untuk pertandingan basket antar kelas. Harry lupa siapa namanya.

Tidak menunggu sampai sedetik, Hermione dan Lavender turut bergabung dalam euforia Cho Chang. Harry memaklumi karena perkemahan selalu diadakan bersama siswa satu sekolah dan menjadi ajang cari pacar dari midnight ball yang di selenggarakan akan menjadi sangat spektakuler. Wow.

Baca cerita lengkapnya di karyakarsa Vwatson_drarry ya guys, hanya 3.000 rupiah per chapternya

000 rupiah per chapternya

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
A.B.ODär berättelser lever. Upptäck nu