Lelaki itu menyamakan tingginya dengan Alfa,membingkai wajah bocah itu seolah yang berdiri didepannya saat ini adalah adiknya,queen.

"Who ale you?"tanya Alfa langsung,meskipun masih bocah tapi ia juga bingung tiba tiba ada yang sok Deket sama dia.

Revan tersenyum singkat
"I'm Revan,call me uncle okay?"jawabnya

Alfa mengangguk saja,ia ingat pesan mamanya,jika ada orang baik maka kita juga harus bersikap baik agar orang itu senang.

"Yes,uncle"

Vania memutar bola mata jengah,Revan giliran sama bocah baik,kenapa giliran sama dia judes plus ngeselin,eh.....

"Onti,Mali kita pulang"ajak Alfa

Vania mengangguk lalu mengambil alih kucing di gendongan bocah itu supaya bisa menggandeng tangannya.

"Kita pamit,assalamualaikum"

"Waa-eh kucing gue tuh"Revan tersadar dan langsung mengambil alih kucing yang berada di gendongan Vania.

Sebenernya niat dirinya keluar tadi untuk mengambil kucingnya namun ternyata justru bertemu dengan Vania dan Alfariel di depan.

Alfa,sang penemu kucing refleks membulatkan matanya melihat kucing temuanya diambil orang yang sebenarnya diambil pemiliknya sendiri.

"Kok diambil sih"ujar Vania kesal

"Ini punya gue ya gue ambil dong"jawab Revan

Alfa menggeram marah
"That's my cat"ucapnya tajam,bocah lelaki itu mencoba menggapai kucing yang ada pada Revan,namun karena tingginya yang hanya sebatas lutut lelaki itu jadilah sia sia.

"Enak aja Lo,punya gue ni"peringat Revan karena melihat alfariel yang masih mencoba menggapai nya.

Bocah lelaki itu mundur mendekati Vania
"Uncle levan nakal,bialin aja Al bilangin papa nanti"ancamnya

Vania hanya tersenyum singkat mendengar ancaman yang terdengar lucu itu

"Who is your father,little boy?"tanyanya seolah mengejek

Alfa tersenyum miring
"Azka,Azka legala".

******

Syifa memutar bola mata jengah dengan tingkah gadis didepannya,sedari tadi gadis itu hanya menanyakan promo yang ada di mini market ini,bahkan keranjangnya pun masih kosong belum terisi belanjaan apa pun.

Si mbak kasir sepertinya juga sudah kesal menghadapi berbagai macam pertanyaan yang terlontar mulus darinya.

"Mohon maaf mbak,keadaan mini market kami sedang ramai,jika ingin bertanya mohon nanti saja,setelah keadaannya sudah sepi"kata si mbak kasir itu yang mencoba bersabar

Gadis itu menatap ke sekelilingnya,ya!keadaanya memang ramai bahkan antreannya sampai memanjang ke belakang.

"Rame ya mbak"beri tahunya pada si mbak kasir yang hanya dibalas dengan helaan nafas sabar serta senyuman kecil yang sangat dipaksakan.

"Kalau udah tau rame,mbaknya minggir,ini saya dan yang lain mau bayar loh"celetuk Syifa tajam

Gadis itu kemudian memandang ke arahnya
"Ada urusan sama Lo?"tanyanya santai

"HEH ORANG,LO GAK LIAT KITA PADA MAU BAYAR"bukan Syifa yang menjawab melainkan bocah lelaki yang berusia 10 tahun,mungkin.

My bad boy Azka Where stories live. Discover now