Tiga

241K 22.6K 1.1K
                                    

Rooftop adalah tempat ternyaman untuk para kaum yang suka bolos pelajaran,pemandangannya yang indah serta angin yang sejuk benar benar menjadi perpaduan yang pas.

Kira kira itulah yang dirasakan Azka saat ini,berdiri dipembatas rooftop dengan semilir angin yang mengenai wajahnya

Tiba tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Diego di sana

'Lo dimana?revan ngajak tawuran sore ini'

"Hmm"

'Susah ya ngomong sama Lo'

"Dimana"

'Apanya yang dimana'

"Ck!anak anak"

'Oh diwarung babeh,Lo kesin'

Tut

Panggilan di putus sepihak oleh azka,fikiranya jatuh pada dua tahun lalu dimana sebenarnya ia dan Revan adalah seorang sahabat

Flashback on

"Azka kenalin ini aletta cewek gue"ujar Revan

"Aletta"gadis itu menjulurkan tangannya untuk bersalaman

"Azka"ujarnya tanpa membalas uluran tangan gadis itu

Gadis itu mengangguk kikuk seraya menarik kembali tangannya,pandanganya tak pernah lepas dari wajah tampan seorang Azka.

Itu pun tak luput dari pandangan Revan yang merasa was-was  jika gadisnya akan berpaling darinya dan memilih Azka.

Merasa diperhatikan Azka pun menolehkan kepalanya dan mendapati jika aletta tengah menatapnya.

Ia memutar bola mata malas,sahabatnya yang satu ini memang telah salah mencari seorang kekasih

"Gue balik,bilangin sama cewek Lo matanya dijaga"setelah mengatakan itu Azka pun pergi dari cafe dan kembali ke rumahnya.

Beberapa hari kemudian,disaat anak anak Vagos tengah berkumpul di warung babeh untuk membahas strategi,tiba tiba datanglah Revan bersama anggotanya

"Mana ketua Lo?" Tanyanya murka, wajahnya merah padam dengan tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya

Mereka semua mengernyit bingung,bukankah Azka dan Revan adalah sahabat,lalu mengapa Revan datang dengan raut wajah marah

"Lo ada masalah sama Azka"tanya zeyan menghampiri Revan,tangannya terulur untuk menepuk bahu Revan namun segera ditepis oleh sang empu.

Revan berdecih,dan langsung meninju rahang kanan zeyan,sontak saja anggota Vagos yang melihat langsung membantu zeyan,belum lagi anak buah Revan yang langsung menyerang.

"MAKSUD LO APA ANJ*NG"teriak diego,tangannya memegang erat kerah baju revan,ia tersenyum sinis dengan menghentakkan tangan Diego yang mencengkram erat kerah bajunya.

Pandanganya menangkap sosok Azka yang berdiri dengan bersedekap dada,ia pun menghampiri dan langsung mendaratkan pukulan tepat di pipi laki laki itu,tidak sampai situ ia juga memukuli bagian tubuh yang lain,anehnya Azka sama sekali tidak membalas pukulan Revan.

'bugh'

"INI BUAT LO YANG UDAH NGEREBUT ALETTA"

'bugh'

"INI BUAT LO YANG UDAH BERANI NGENTERIN DIA PULANG"

'bugh'

"DAN INI BUAT LO YANG UDAH BERANI PELUK DIA"

habis sudah kesabaran Azka,tanpa ampun ia memukuli tubuh Revan hingga lemas tak berdaya untunglah kesadarannya belum hilang

"Cewek Lo murah,gak akan Sudi gue ngerebutnya"ujarnya dengan menginjak perut revan lalu kembali ke warung babeh tanpa memperdulikan manusia yang ada di sana.

Dengan sisa tenaga yang ia punya,Revan pun bangkit dan langsung melontarkan kalimat yang tidak pernah terpikirkan oleh Azka sebelumnya

"MULAI DETIK INI OUTLANDER DAN VAGOS MENJADI MUSUH,GAK ADA LAGI KATA PERTEMANAN DAN PERSAUDARAAN"teriaknya lantang dan langsung bergegas pergi bersama anggotanya yang sudah babak belur.

Flashback off

*****

Pelajaran fisika adalah pelajaran yang begitu dibenci oleh sebagian murid,sekalipun murid itu adalah anak IPA,salah satunya adalah Syifa yang sedari tadi hanya mencoret coret bagian belakang bukunya.

Materi yang tengah dijelaskan pun sama sekali tidak ada yang mampir di otaknya,belum lagi teman sebangkunya nifa yang justru tertidur,benar benar kegabutan yang haqiqi.

"NIFA,SYIFA kenapa kalian berdua tidak memperhatikan pelajaran saya"tanya guru itu yang tiba tiba saja sudah berdiri disamping bangkunya.

Sontak saja nifa yang tertidur pun langsung terbangun dan Syifa yang asyik mencoret bukunya pun terlonjak kaget.

"KALIAN BERDUA KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG!"perintah guru itu yang tak terbantahkan,para murid yang melihat itu hanya bisa menahan tawa karna melihat wajah Syifa yang pucat pasi ditambah nifa yang baru bangun tidur.

"Duh Bu Nella yang cantik jelita,kita jangan suruh keluar ya,kan niat kita mau belajar disini"rayu Syifa dengan menyatukan tangannya didepan dada ditambah puppy eyes nya yang siapa saja melihat itu tidak akan tega untuk menolak.

Bu Nella,yang merupakan guru fisika sekaligus monsternya SMA Merpati tampak menimang nimang

"Bener tuh Bu kata syifa,niat kita kan mau belajar masa disuruh keluar si"imbuh nifa

Guru itu menghela nafas kasar lalu sedetik kemudian ia mengangguk sebagai jawaban,

"Tapi ingat,sekali lagi saya mendapati kalian tidak memperhatikan pelajaran saya,awas saja!toilet menunggu"

Syifa dan nifa pun tampak mengangguk seraya mengangkat kedua ibu jarinya seolah berkata 'ok'

"Yasudah sekarang kalian kerjakan latihan dari halaman 120-125"ujar guru itu tanpa beban

Seketika kelas menjadi hening,seolah menyangkal perkataan guru itu

"Ibu serius"tanya Joy yang merupakan ketua kelas,tanpa ragu guru itu mengangguk sebagai jawaban yang membuat penghuni kelas membelalakkan matanya tak percaya

"IBU GILA?"teriak mereka pada akhirnya.

Holla guys!
Kalau misalkan ada kesamaan nama tempat dan lain lain itu murni dari imajinasi aku ya jadi jangan salah paham ok!

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa😆


 

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang