Lima Puluh Tujuh

121K 13.5K 4.7K
                                    

Vania menghabiskan waktu sorenya dengan mengajak alfariel untuk jalan jalan,hanya sekedar berkeliling komplek agar bocah lelaki itu tak lelah.

Ia dengan telaten menggandeng tangan alfariel agar tak berlari bebas ke jalanan tengah,bisa bahaya kan jika bocah seusia itu dibiarkan begitu saja apalagi sedang masa aktif aktifnya.

"Onti Van,kenapa mama dan papa belum jemput Al?"tanyanya

Gadis itu nampak berfikir "Mungkin mereka masih di jalan bang"jawabnya yang dibalas anggukan paham dari si bocah.

Ia juga heran dengan Syifa dan Azka,biasanya mereka tak akan telat menjemput Al seperti sekarang ini.

Keduanya kembali berjalan menyusuri jalanan komplek yang nampak sepi,mungkin karena sore hari jadi kebanyakan ibu ibu menghabiskan waktunya untuk memasak.

Sesekali Vania bersenandung, seolah meramaikan suasana yang sepi ini,pandanganya menjelajah ke kiri dan kanan. siapa tau ada yang jualan ya meskipun yang ia dapati hanya rumah,rumah dan rumah.

Sampai ia rasakan jika Alfariel melepaskan genggaman tangannya,bocah lelaki itu berlari kencang hingga membuat Vania gelagapan mengejarnya.

"TUYUL JANGAN KABUR"pekik Vania meneriaki ponakannya itu.

Untunglah didepan sana Alfa berhenti,bocah itu nampak berjongkok mengambil sesuatu,sesaat kemudian ia berdiri dengan seekor kucing di gendongannya.

Untunglah didepan sana Alfa berhenti,bocah itu nampak berjongkok mengambil sesuatu,sesaat kemudian ia berdiri dengan seekor kucing di gendongannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"ONTI LIHAT"teriaknya

Vania hanya menggeleng singkat,ternyata bocah lelaki itu menghampiri kucing,makanya dia lari tadi.

"Aduh Abang,aunty ini lelah,jangan lari lari dong"ujarnya begitu sudah berdiri di samping Alfa.

Sementara yang dinasehati hanya menampilkan deretan giginya,seolah yang tadi ia lakukan adalah kebaikan,sebenarnya kebaikan tapi buat kucingnya bukan buat Vania,ye gak?

"Alay Lo"celetuk seseorang

Keduanya refleks menoleh,sedetik kemudian Vania langsung merubah raut wajahnya menjadi datar begitu ia  tahu siapa yang berbicara.

"Ngapain Lo disini?"tanya Revan,ya orang itu adalah Revan.

Lelaki itu berjalan mendekat, pandangannya menatap lekat Vania yang sedari tadi sudah menampilkan raut tak bersahabat nya.

"Terserah gue dong,lagian ni jalan bukan punya Lo"sarkasnya

Revan menggeleng singkat,apakah semua wanita begini terhadap pria apabila pertemuan awalnya tak mengenakan?

"Onti,kata mama kita Ndak boleh malah malah"celetuk alfa, sedari tadi bocah lelaki itu hanya diam mendengarkan perdebatan dua orang dewasa di depannya ini.

Revan seketika menoleh,ia terkejut kala melihat wajah Alfa yang begitu mirip dengan queen dan.......

Aldi batinnya

My bad boy Azka Where stories live. Discover now