[48] Kembali Stabil

Mulai dari awal
                                    

Vanna menatap teman-temannya itu dengan tatapan berkaca-kaca. "Makasi," cicitnya.

"Ahhh, jangan pada mellow! Udah lu jangan ngerasa bego mulu, gue yang beneran bego aja masih ngerasa pinter," ucap Nera penuh kebanggaan.

"Bego darimananya? Sehari bisa dapet pesenan kue lima puluh kotak," dengus Mori. "Mana cuma gue doang lagi yang bantuin kemarin. Pegel ni tangan!"

Nera terkekeh, "makasi ya Mori sayang, cuma lo doang yang paling baik." Nera mencubit pipi Mori dengan cukup keras membuat Mori meringis kesakitan.

"Ih, sakit tau!"

Nera merogoh kolong mejanya dan mengeluarkan kotak makan berwarna hijau muda itu. "Oke, sebagai ucapan terima kasih karena Mori tersayang udah bantuin gue ngurus pesanan kue kemarin, gue bikinin kue ini spesial buat lo!" Nera membuka tutup kotak makannya sehingga memperlihatkan beberapa potong rainbow cakes di sana.

"Eh seriusan? Beneran dibikin dong," seru Mori senang. Memang kemarin Mori sempat iseng meminta Nera untuk membuatkannya rainbow cakes. Namun dia tidak menyangka akan benar-benar dibuatkan.

"Buat gue mana?" todong Vanna.

"Cuma buat Mori aja. Kalian berdua kemarin ga bantu," ujar Nera.

"Ya kan gue olimpiade Ner," ucap Scorpio.

"Iya sama, gue juga ada acara keluarga." Vanna ikut membela diri.

"Pokoknya ini semua buat gue. Thank you Nera!" Mori mengambil kotak tersebut dan mengambil sepotong kue di sana. "Mmm ... enak banget!" seru Mori setelah ia menggigi kue tersebut.

"Kapan-kapan gue buatin kalian. Request aja, apapun itu gratis!" seru Nera.

"Yes! Gue mau cupcakes buatan lo," kata Vanna. "Yang rasa red velvet."

"Oke, gue catet. Kalau lo Pyo?" tanya Nera.

Scorpio terdiam. Gadis itu tampak sedang berpikir.

"Gausah ga enakan lagi sama gue," ucap Nera seolah tahu apa isi pikiran Scorpio.

"Mmm ... cheese cake oreo gimana? Lo bisa bikinnya?" tanya Scorpio.

Nera mengangguk semangat. "Itu mah gampang! Serahin aja ke gue!"

Percakapan mereka pun berlanjut panjang. Tidak ada lagi Scorpio yang sibuk dengan bukunya saat sebelum pelajaran dimulai. Tidak ada juga Vanna yang stress dengan pelajaran di pagi hari. Tidak ada Mori yang berusaha bersikap baik pada semuanya. Atau pun Nera yang dulu selalu menyimpan masalahnya sendiri. Semuanya berbaur, saling menanggapi perkataan satu sama lain. Bahkan tertawa bersama.

Melalui kejadian kemarin, mereka jadi sama-sama belajar untuk lebih menghargai satu sama lain. Mereka berusaha untuk memperbaiki komunikasi di antara mereka, agar ke depannya tidak menimbulkan salah paham.

[] [] [] []

BEL istirahat berbunyi nyaring, diikuti dengan sorakan para siswa yang sudah bosan dengan pelajaran di kelas. Kalau biasanya setelah bel Scorpio masih berkutat pada bukunya, tapi kali ini sudah tidak lagi. Gadis itu berusaha membiasakan diri untuk membagi waktunya dengan baik. Kapan harus istirahat dan kapan harus belajar.

Descendants Of The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang