[40] Ruang UKS

8K 1.1K 544
                                    

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Seribu satu cara untuk menghibur Nona Scorpio."

[] [] [] []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] [] []

MEREKA saat ini sedang berada di UKS. Leo menyandarkan badannya di tembok sambil sesekali melirik Scorpio yang sedang duduk di atas bangkar. Mata Scorpio tertuju pada sudut ruang UKS, tatapannya kosong. Gadis itu menangis dalam diam. Sedangkan Gatra, lelaki itu keluar sebentar untuk membelikan Scorpio minuman.

Kejadian tadi cukup heboh, membuat perhatian satu sekolah tertuju pada mereka. Geng cewek kelas ipa satu yang katanya sangat solid itu, tadi bertengkar hebat di depan toilet. Bukankah itu berita yang sangat menghebohkan? Apalagi ternyata penyebar gosip tentang Scorpio adalah Nera, teman dekat Scorpio.

Gatra masuk ke dalam UKS sambil membawa es teh dan tas kresek yang berisi beberapa roti. Lelaki itu menaruh tas kresek itu di atas bangkar sebelah Scorpio, lalu memberikan es teh yang ia bawa ke gadis itu. "Ini, minum dulu," ujar Gatra sambil menyodorkan gelas plastik tersebut.

Scorpio menoleh, menatap Gatra dengan mata sembabnya. Tatapan itu seolah ingin mengatakan sesuatu.

Gatra tersenyum lembut. "Iya, tau lo lagi sedih, minum dulu ini, biar ga seret." Gatra mengarahkan pipet di gelas es teh tersebut ke bibir Scorpio. Dan gadis itu menurut. Scorpio menyedot pelan es teh yang Gatra berikan.

Melihat hal itu membuat Leo yang tadinya menyandarkan badannya santai, jadi menarik badannya dari tembok. Iya, Leo tahu ini bukan waktu yang tepat untuk cemburu. Tapi mau bagaimana lagi, otak dan hati kadang tidak pernah sejalan.

Setelah meminum es teh dari Gatra, bukannya tenang, tangis Scorpio justru pecah. Isak tangis gadis itu terdengar mengisi satu ruang UKS.

Leo langsung mendekat, "lo kasi racun apa gimana hah?" tanya Leo dengan suara yang nyolot.

Wajah Gatra terlihat kaget. Gimana tidak kaget kalau sehabis minum minuman yang ia beli, Scorpio justru sesegukan kayak gini. "Lo kenapa, Pyo?" tanya Gatra dengan nada yang sangat khawatir.

Di tengah isakannya, Scorpio berkata, "teh nya kebanyakan es, jadi ga kerasa manis." Tangis Scorpio makin mengeras.

"Astaga, gue kira kenapa." Leo menghela napasnya. Entah lega atau kesal mendengar jawaban ngelantur yang diucapkan Scorpio.

Gatra menyodorkan gelas yang ia pegang kepada Leo, refleks Leo menerima gelas tersebut. Setelah itu Gatra malah memeluk Scorpio, di hadapan Leo. "Nanti gue beliin lagi tehnya, ga bakalan kebanyakan es deh," ucap Gatra sambil mengelus rambut Scorpio dengan lembut.

Sabar, ini ujian.

Leo membuka tutup gelas plastik yang ia pegang, dan menegak teh di situ hingga abis tak tersisa. Leo kepanasan melihat adegan di hadapannya. Dan sialnya, Leo tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Gatra menenangkan Scorpio.

Descendants Of The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang