bermain di pasar malam | 15

Start from the beginning
                                    

Ragu, itu yang Bulan rasakan dia gugup untuk menjawab pertanyaan ringan dari bundanya. Bekas cowok Bintang sahabatnya itu alasan dia gugup, Sabit sudah mengetahui Langit itu adalah pacar dari Bintang , namun status mereka yang sekarang mantan ia belum mengetahuinya.

"Langit bun" jawab Bulan akhirnya. Yap, lelaki itu adalah Langit Galaksi si pelaku dengan beribu kepedean tadi.

Sabit menghentikan pergerakan melipat bajunya seketika, ia kembali menoleh dengan tatapan sulit diartikan.

"Tunggu. Bukannya Langit pacar dari Bintang sahabat kamu?" tanya Sabit bingung.

Bulan mengangguk pelan. "Iya bun, tapi mereka udah putus baru-baru aja terus Bintang juga udah deket sama cowok lain" jawab Bulan anak melebihkan agar disini ia tidak terlalu dipojokkan.

"Oh putus toh? Kok bisa? Gara-gara apa itu? Haduh sayang ya, padahal bunda kalo liat mereka suka seneng kayak pasangan cocok gitu" curhat Sabit, di dalam lubuk hati Bulan ada tersirat rasa kesal.

Bulan duduk di sebelah Sabit sambil tersenyum kecut. "Ya gitu yang cocok kan belum tentu langeng. Ah udah bun sekarang mana tas selempang nya? Keburu malem nih" ujar Bulan mengalihkan topik.

"Di kamar, bunda gantung waktu itu bunda kan pinjem" jawab Sabit. Setelah mengetahui dimana letaknya Bulan pun jalan sambil berlari kecil menuju kamar sang bunda.

Tak lepas ia pun kembali ke kamarnya hendak bersiap-siap dan berdandan sebentar sebelum lelaki bernama Langit itu menjemputnya tepat pukul 18.30.

✧✎✧

Pasar Malam, 2 kata itu menggambarkan dimana Bulan dan Langit berada setelah menempuh sekitar kurang lebih 20 menit perjalanan dari rumah Bulan dimana Langit menjemput.

Langit mengedarkan luas pandangannya ke seluruh penjuru Pasar Malam jujur kali ini kali pertama ia lagi ke Pasar Malam setelah sekian lamanya.

"Lan, mo main apa dulu?" tanya Langit sambil menoleh ke arah perempuan cantik di sebelahnya dengan pakaian hoodie, celana jeans panjang dan tas kecil selempang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lan, mo main apa dulu?" tanya Langit sambil menoleh ke arah perempuan cantik di sebelahnya dengan pakaian hoodie, celana jeans panjang dan tas kecil selempang.

Bulan menghiraukan pertanyaan Langit ia memilih melengos pergi dimana kedua kakinya membawa ah sepertinya ia terlanjur terpesona dengan suasana dan keadaan Pasar Malam ini.

"Xi anying, main lengos aja tuh bocah prik. Gua lagi nanya juga" gerutu Langit sendiri sambil memutuskan menyusul Bulan.

"Bego! Apaan sih monyed?!" umpatan itu keluar lancar dari mulut Bulan saat lengannya di tarik agak kasar oleh Langit yang mengejarnya.

"Monyed teriak monyed! Gak waras lu" timoal Langit.

Bulan mendelik malas, mustahi, sangat mustahil bagi seorang Langit tidak membalas ejekan. "Huft semerdeka nya lu aja deh samsul, mo apasih narik tangan gue segala?!"

MANTAN [ REVISI BERJALAN ]Where stories live. Discover now