di lab dan kantin sekolah | 06

180 148 147
                                    

On Musik :: Brisik Jodie — Hari Ini Esok Lusa.

Hal paling indah dari persahabatan ialah memahami dan dipahami, tanpa memaksa dan ingin menang sendiri.

Usahakan vote n komen ya, jangan lupa!

Yang banyak-banyak komennya okay? Sip!

HAPPY READING all ✨

─────────── 

"Assalamu'alaikum anak-anak, selamat pagi," seorang lelaki paruh baya datang dari ambang pintu lengkap dengan seragam dinas sekolah dan tak lupa kacamata minusnya yang selalu bertengger di hidungnya.

"Waalaikumsalam Pak, pagi juga." Jawab semua murid kelas Ips 2 dengan serempak.

"Sudah siap belum belajar sama pak Jupiter yang gantengnya sampe bikin geleng-geleng kepala?" tanya pak Jupiter, yang mempunyai rasa pede yang sama pedenya dengan murid-muridnya, humble dan enjoy itu yang mendeskripsikan karakter Pak Jupiter.

"TENTU SIAP DONG PAK." Balas semua murid dengan semangat, selain humble tentu pak Jupiter ini enak sekali di ajak bercanda.

"Oke, hari ini kita akan ke Lab komputer,

"YEAYYY! ASEK-ASEK JOS." Bintang dan Aurora bersamaan mengepalkan kedua tangan keatas kebawah. Pecicilan memang.

"Eh, jangan seneng ampe kelepasan dulu, ke Lab komputer bapak juga bakal kasih tugas buat kalian, tugas IPS tugas per kelompok untuk membuat presentasi tentang museum-museum yang ada di Indonesia kalian cari referensi di komputer beserta sejarah dan gambar yang menarik setelah ketemu barulah kalian print referensi itu dan kumpulkan ke Bapak dengan rapi." Jelas Pak Jupiter panjang lebar.

Venus mengacungkan tangan hendak bertanya. "Pak Jup, pak Jup,"

Pak Jupiter menepuk jidatnya jengah. "Kamu ini Venus kebiasaan kalo manggil bapak pasti kayak gitu hadeuh, utung aja bapak sabar dan tabah," ujar Pak Jupiter lengkap dengan ekspresi yang membuat gelak tawa para siswa.

"Hehe ya mangap Pak." Venus cengingikan dan menyengir lebar.

"Mangap tuh apaan Ven? Bapak gak tau tuh." Pak Jupiter kebingungan.

Kali ini bergantian Venus yang menepuk jidatnya pelan. "Aduh bapak ini, maksud Venus itu ya maap pak, mangap itu cuman pelesetan aja."

Pak Jupiter menjawab, "oh aja we kata bapak". Gelak tawa pun makin membesar, seru sekali bisa bercandaan dengan wali kelas sendiri.

"Iya deh terserah bapak, eh iya Venus mau nanya jadi gak jadi. Kalo kelompoknya bebas kan Pak? Yayayaya please ..." Venus memasang raut wajah memelas lengkap dengan pupy eyes.

"Halah, tanpa harus kamu melas kayak gitu Bapak juga bakal jawab iya, males Bapak kalo harus milih kelompok." Jawab pak Jupiter santai.

"BAGUS PAK, santuyin aja ya gak?" Bulan menimpali perkataan Pak Jupiter.

"Huuh, santuyin ae."

"YES! BISA SEKELOMPOK SAMA GENG AKU YANG NOT HAVE AKHLAK DAN LAKNAT NYA GAK KETULUNG," tukas Venus seperti biasanya, ceplos dan terlalu jujur.

"Siapa yang not have akhlak sama laknat tuh hah?!" Aurora bangkit dari kursinya dan berbalik ke arah belakang yakni bangku Venus dan Bulan.

MANTAN [ REVISI BERJALAN ]Where stories live. Discover now