SEKELAS?! | 08

147 126 90
                                    

On Musik :: Ariana Grande w/ Justin Bieber — Stuck w/ U.

Gimana mau move on? Kalo setiap hari di sekolah bisa liat wajah gantengnya. Auto gamon.

Usahakan vote n komen ya, jangan lupa!

Yang banyak-banyak komennya okay? Sip!

HAPPY READING all ✨

"Aw, sakit tau kaki gue main di injek aja. Kalo jalan pake mata,"

"Woy! Main nubruk aja lo sempak! Jalan pake kaki!"

"Apasih?! Pegang-pegang terus,"

"Lo lagi, ngapain ngeliatin gue? Fans gue hah?"

"Shut up ur lambe! Telinga gue sensitif ngedenger lo nyanyi,"

"Sumpah ya! Sepanjang jalan kita ke kantin ngoceh aja terus tuh sungut lo, telinga gue capek dengernya," Aurora protes yang merasa terganggu karena suara bacotan sahabatnya, Bintang, yang terus saja mengomentari apa-apa yang ia rasakan dan yang ia lihat.

Bintang menoleh ke samping ke sahabatnya itu. "Gue lagi sensi and badmood you know? Bacot lu," ujar Bintang membalas protes juga, padahal dia sendiri yang bacot.

"Gue know! Lagian lu sensinya hiperbola njing, perihal sekelas doang sama mantan," kata Aurora.

"HIPERBOLA?! YA AMPUN RA, INI TUH GUE BENER-BENER GAK BISA BAYANGIN SEKELAS SAMA SI MANTAN, TEKAD GUE YANG MAU MOVE ON BISA HILANG DI TELEN LUBANG BUAYA." Heboh Bintang lantang, orang-orang di kantin melihatnya dengan tatapan aneh.

"Bukan ilang, emang dari dulunya aja lo gak niat." Balas Bulan sembari tersenyum seringai, jleb gak tuh?

"Emang tuh, si Bintang mah boro-boro tekad, niat aja kagak." Kali ini si ceplos Venus menimpali.

"Heleh buk—njir! Apasih nepuk pundak gue seg—" belum juga menyelesaikan perkataannya, Bintang yang berdiri dari kursi kantin langsung menghentikan mulutnya berbicara melihat seorang lelaki yang tadi menepuk pundaknya.

"Marah-marah aja terus, darting baru tau rasa lo." Olok lelaki itu sambil menatap Bintang datar.

"Yang darting juga gue, ngapa lu yang sewot hih." Timpal Bintang sambil menyunggingkan senyum tak suka pada mantannya itu, Langit Galaksi.

Langit memilih diam tak menggubris perkataan Bintang dan masih tetap diam di tempat tak lupa sobat-sobatnya yang setia mengekori.

"Sampe kapan lo berdiri disitu? Ampe lumutan?" tanya Bintang yang sudah duduk kembali di kursinya.

"Lo gak nyadar? Ini kursi punya SEMESTA jaenab." Bumi menjawab mewakili Langit.

Bintang kembali bangkit dari kursi. "Ya terus? Gue care gitu? Lagian juga masih banyak meja lain yang kosong, mata lo pada tuh buta."

"Mata lo katarak! Kagak ada yang kosong, edarin tuh panca indera penglihatannya, Rasi Bintang." Balas Langit yang sudah merasa kesal.

Bintang pun menuruti apa kata Langit, ia meneguk salivanya susah. Mampus sudah! Sekarang ia sendiri yang ditanggung malu pasalnya memang benar tidak ada meja yang kosong satupun di kantin ini.

"Malu dah lo, untung ae gue gak ikut-ikutan," timpal Venus ceplos.

"Jahat banget sih lo, masa gak ada yang bantuin gue."

MANTAN [ REVISI BERJALAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang