tulus atau modus ? | 21

55 39 149
                                    

|| PamungkasKenangan Manis ||

Ini hati bukan baja, jadi gak mungkin seseorang punya hati sekuat itu. Sekuat-kuatnya manusia, pasti selalu ada sisi lemahnya.

Usahakan vote n komen ya, jangan lupa!

Yang banyak-banyak komennya okay? Sip!

HAPPY READING sayang ✨

✧✎✧

"Damn"

"Brengsek"

"Macam betul bibit dakjal"

"Sempit..."

"Hiks, udah tau nih bilik kamar mandi max nya 2 orang. Kenapa, kalian malah keukeuh masuk coba" Bintang mengusap sudut matanya yang masih mengeluarkan air mata. Kini, ia merasa sangat panas bagaimana tidak? BIRAVELAN bersikeras masuk bersamaan di dalam 1 bilik kamar mandi. Bisa bayangin kan gimana panas dan sempitnya.

"Tau nih, gue kan dah bilang biar gua yang temenin Bintang lo berdua di luar aja" timpal Aurora kepada Venus dan Bulan.

Bulan menggeleng, "gak ye. 1 masuk semua harus masuk"

"Udah enakan? Mau ke kelas? Atau mau disini dulu?" tanya Aurora, ia sibuk mengusap punggung Bintang. Jujur hatinya ikut teriris sakit saat tau cerita yang sebenernya.

Venus menyenderkan tubuhnya di dinding sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Gak habis pikir gue sama si Saturnus, agaknya brain dia ketinggalan di rahim ibu nya"

"Iye, bibit dakjal kek Saturnus mah kudu musnah" setuju Aurora sambil mengepalkan kuat tangannya.

"Kalo aja, bunuh orang gak dosa. Dari dulu gue udah mau psychopath, jadi gue bisa bunuh Saturnus" timpal Bulan.

Bintang tertawa melihat kelakuan ketiga sahabatnya, yha ia rasa sedikit mood nya perlahan kembali.

"Gila nih, sahabat-sahabat gue pada kejam" pungkas Bintang sambil bertepuk tangan.

Venus melebarkan senyumannya hingga merekah. "Kalo gak bisa sama Saturnus, kenapa gak balik sama Langit aja?"

"Najis!" Bintang mendorong pelan jidat sahabatnya itu, "gak ye! Mana ada gue balikan sama mantan, najis mugholadoh!"

Aurora menatap Bintang sengit sambil berkomat-kamit tak jelas, "heleh lu kata si Langit anjing apa? Pake dikatain najis pake mugholadoh"

"Emang lo tau najis mugholadoh paan?"

Aurora makin menatap jengkel sahabatnya itu, ia berkacak pinggang. "Tau lah persetan! Najis mugholadoh itu najis paling besar yakan? Iyadong, Aurora Borealis"

"Suttt udah-udah, gerah anjir. Let's kita ke kelas, lama-lama di kamar mandi entar kebelet berak" ucap Venus mengakhiri pembicaraan.

"Yauda kalian duluan aja" semuanya menatap Bintang.

"Mau ngapain lo Bi? Bertapa?"

"Atau menghafal perkalian?"

"Tolol nih, yakali perkalian di hafal di kamar mandi" sungut Aurora kepada Bulan.

"Ya orang bener. Asal lo pada tau ye, gue kalo di kamar mandi lebih fokus makanya gue bisa lancar perkalian dan inget terus. Karena ya gue hafalin di kamar mandi" semua menatap Bulan.

MANTAN [ REVISI BERJALAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang