24 : Kepulangan Sella

2K 113 12
                                    

2 Minggu Kemudian...

"Halo Fin, kamu bisa jemput aku dibandara nggak? Soalnya papa lagi sibuk dikantor, mama juga sibuk sama butik, dan kak Celvin, dia sibuk sama pacarnya, aku ngga mau pake taxi Fin," ucap seorang gadis dengan nada gemulainya.

"Iya Sella, aku bakal jemput kamu, tunggu ya!" titah Alfino.

Setelah mematikan telefon, Alfino pun langsung bergegas menuju bandara, dia sampai lupa memberi tahu Kanaya.

Alfino mulai menjalankan mobilnya, suara kendaraan mobilnya mulai memecah keheningan kota. Pasalnya ini masih pagi, dan Sella, sudah menyuruh untuk menjemput.

^_^

Terlihat seorang gadis yang tengah termondar-mandir dengan kacamata hitam yang sedang bertengger dihidung mancungnya. Owh! Jangan lupakan baju kurang bahan yang sedang ia pakai. Baju yang ia pakai sangatlah terbuka, dan.. KETAT!

"Iihhh.. Alfino mana sih?! Huft.. Sabar Sella, setelah ini, lo bisa dapetin Alfino seutuhnya, lihat aja Fino ku sayank, kamu bakal terpikat oleh paras dan tubuh cantikku," smirk gadis itu.

Tak lama kemudian datanglah Alfino sambil membawa sekuntum bunga Mawar Merah untuk Sella.

"Hallo Sella, nih bunga buat kamu, anggep aja ini sebagai sambutan dari aku," ujar Alfino, sambil menyerahkan bunga Mawar itu.

"Awhh.. Thank you beby," balas Sella.
"Mm.. Kita mampir ke Cafe, dulu yuk. Ngobrol-ngobrol gitu, yuk lah!"

(^o^)

Mereka pun mulai memasuki Cafe Melati. Desain di Cafe itu sangatlah indah, dindingnya berwarna Pink cerah, sangat cocok untuk Sella.

"Fino! Tau nggak? Aku udah hampir mati merindukanmu, pokoknya kamu harus ceritain semuanya ya, mulai dari pas kamu ngedaftar SMA sampai sekarang," putus Sella sambil melayangkan tangannya menuju ke rahang Alfino. Namun Alfino dengan segera menepis tangan Sella.

Dan itu semua membuat Sella kesal, dari dulu gadis itu sangat mencintai Alfino, namun Alfino hanya menganggap dia tak lebih dari seorang sahabat saja.

"Fin, kapan-kapan nginep dirumah aku dong, nanti aku bakal ngasih hadiah yang bener-bener uwaw, aku jamin deh, pasti belum akan ada yang ngasih hadiah itu ke kamu," ucap Sella.

"Hadiah apa Sella?" tanya Alfino sambil menyeruput Cappucino nya.

"Hadiah yang sangat istimewa, KENIKMATAN."

(^o^)

"Alfino mana ya? Kok belum turun kebawah sih? Padahal aku udah cape-cape masak buat dia, mama juga udah berangkat ke resto, gw jadi kesepian, anjip!" keluh Kanaya.

Dia tak tau, padahal sekarang Alfino sedang bersama gadis lain. Mungkin kalo Alfino izin ke Kanaya, peluang untuk mendapatkan maaf Kanaya masih besar.

"Apa gue telefon aja ya? Ya udah deh gue telefon aja," racau Kanaya tak jelas. Dia sudah pusing memikirkan Alfino.

Tut.. Tut.. Tut...

"Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi, silahkan coba beberapa saat lagi," hanya ada suara operator yang Kanaya dengar, bukan Alfino.

Dear Alfino (END) Where stories live. Discover now