23 : First Night

3.1K 129 26
                                    

WARNING!!! 🔞🔞🔞

Happy Reading 🤗

"Alfino! Ayo cepet ih, ntar mama Diana nungguin loh, kata mamah nanti malam kita harus ikut makan malem bareng, ayok! Jalanan macet Al!" omel Kanaya.

"Bentar Sayank, ini makanannya belum habis loh, sini aku suapin!" bujuk Alfino.

"Nggak! Nggak! Nggak! Dan Nggak!"

(^_-)

Kini mereka berdua sudah berada di Parkiran, sejak dari tadi Kanaya tidak berhenti mengomel, dia sangat kesal dengan Alfino, pasalnya Alfino sudah lama dikantin, namun tak kunjung menghampiri Kanaya.

Kanaya masih menatap Alfino kesal. Sedangkan Alfino, dia sedari tadi sudah membujuk Kanaya, namun tetap saja tidak berhasil.

"Udahlah Nay, jangan ngambek gini dong, sini pegangan! Ntar kamu jatoh loh, Nay! Jangan ngambek lah," bujuk Alfino. Namun hanya dijawab deheman saja oleh Kanaya.

"Kok gitu sih Nay?"

"Soalnya kamu tadi lama! Aku udah jamuran nungguin kamu! Eh tau nya malah nongkrong dikantin! Pasti kamu lama dikantin gegara ngelihatin mbak Wati kan? Iyalah, dia kan Sexi, cantik, glowiing, semok lagi, dasar mata keranjang!" ketus Kanaya.

"Ngga Nay! Astagfirullah, aku ngga ngelihatin dia kok, kamu kan dah Cantik, dan Sexi, buat apa aku ngelirik cewe lain, lagian mana mau aku sama janda, udah longgar," bela Alfino yang langsung mendapat cubitan dari Kanaya.

"Apa tadi kamu bilang? Longgar? Mesum!"

Begitu lah mereka, setelah Mylope-Maylopean, pasti berantem, sudahlah jangan difikir lagi, otak kalian nggak akan sampai ke situ.

(^o^)

"Hwaaaaaa...Alfino! Siniin hendfon aku! Mamah Diana, Alfino jahat mah!" teriak Kanaya tak henti-henti mengejar Alfino yang menggodanya.

Saat hendak berlari mengejar Alfino, tiba-tiba Alfino seketika berhenti dari larinya, dan itu membuat Kanaya menubruk punggung Alfino dan terpental kearah kasur.

"Aduh!" ringis Kanaya.

Dia pun membuka matanya, terdapat wajah Alfino. Huh, sangat tampan sekali, pengen rasanya Kanaya menikmati tubuh Alfino. Ups!

"Alfino! Kamu kenapa sih? Jangan natap aku kaya gitu dong," cicit Kanaya. Dia sangat takut dengan Alfino yang tengah menatapnya bak seekor singa yang hendak menerkam seekor kancil.

"Kali ini aja Nay, boleh?"

Kanaya hanya menganggukkan kepalanya saja. Entah kenapa dia menjadi tak berdaya jika sedang bersama Alfino, ia tidak bisa menolak ajakan Alfino.

Alfino pun mengecup bibir sexi milik Kanaya, perlahan kecupan itu menjadi lumatan. Sedikit demi sedikit kecupan hangat milik Alfino mulai turun ke leher jenjang, putih, dan mulus milik Kanaya.

Kanaya hanya bisa diam sambil memejamkan matanya, sentuhan Alfino sungguh memabukkan sekali.

Alfino pun mulai menyelam, menyelam kedalam samudra kenikmatan, dia semakin mendalami, hingga akhirnya, hasrat mereka pun terpenuhi.

Hingga pada akhirnya, terjadilah malam yang panjang, yang hanya akan terdengar suara desahan dan rintihan kenikmatan dari surga dunia, dimana ketika.. Tubuh Alfino Wijawa Kusuma, dan Kanaya Megantara menyatu, dan hal itu bukti sebagai tanda akan kesucian dan ketulusan cinta mereka berdua.

Dear Alfino (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang