Sebuah Rahasia

Zacznij od początku
                                    


"Delapan tahun." ucap Hyungtak santai.  "Selama itu ia menyembunyikan kekasih gelapnya dari dunia." 

Mendengar itu, Ji Soo mendapati tangannya mulai dingin. Kepalanya berdenyut serasa hampir pecah. Perutnya pun sesak. Seakan-akan sang janin ikut merasakan gulana ibundanya. 

Ji Soo tahu Seok Jin tidak mencintainya. Ia bisa mengerti jika Seok Jin mungkin saja memiliki kekurangan sebagai seorang pria. Namun menikahinya saat masih menjaga wanita lain? Bahkan tanpa sepengetahuannya? Sungguh Seok Jin benar-benar setega itu kepadanya? Atau ia yang terlalu bodoh karena terbuai oleh rasa kagum semata?

"Selama ini mereka selalu diam-diam bertemu. Bercinta di belakang Anda dengan leluasa." Hyungtak menikmati ekspresi Ji Soo yang terluka. Dalam hati terkikik riang. "Untuk pertama kalinya ia menemui wanita itu secara terbuka. Tidak tahu malu. Ya benar. Itu suami Anda. Yang sangat Anda cintai itu."

 "Siapa?" Ji Soo menahan rasa kecewanya. Dadanya bergemuruh dan bergejolak. "Siapa wanita lacur itu?"

Hyungtak mengulum senyum. Ia menghayati suapan terakhir. Meneguk sisa wine di dasar gelas. Kemudian meraih sapu tangan untuk menyeka bibir. "Saya tidak bisa mengatakannya semudah itu."

Ji Soo tahu Hyungtak sengaja melakukannya. Laki-laki itu ingin melihatnya tersiksa. Memeras dengan halus adalah keahlian Hyungtak. Benar-benar iblis. "Berapa yang kau butuhkan?"  

Hyungtak tertawa lepas hingga menggema keseluruh ruang. "Tidak banyak, Nyonya." Hyungtak meraih handphonenya. Mengetikkan sesuatu kemudian mengirimkan pesan ke handphone Ji Soo. "Kirim ke nomor rekening itu. Saya akan memberi tahu Anda. Dan, saya akan tutup mulut dari media tentu saja. Rahasia suami Anda yang 'tak tahu malu' itu, aman ditangan Saya." 

Ji Soo membuka isi pesan. Menemukan nomor rekening serta nominal yang diinginkan Hyungtak. Delapan puluh lima juta won. Nilai yang terlampau fantastis. Benar-benar tak tahu diri.

"Kau pikir aku akan percaya jika tanpa jaminan?"

Hyungtak tidak terintimidasi. Ia pun bangkit berdiri. Merapikan dan mengancingkan jasnya kembali. "Anda boleh memikirkannya sebentar. Tapi waktu Anda tidak banyak, Nyonya. Saya bukan tipikal penyabar" ucapnya dan membungkuk patut. "Kalau begitu, saya pamit terlebih dahulu, Nyonya Kim yang terhormat."

Ji Soo mengepalkan tangan. Otaknya tersumbat untuk berakal. Matanya berair menahan kesal. Dan saat Hyungtak benar-benar hampir meraih pintu. Ji Soo tidak bisa mengendalikan pikirnya. 


"Aku akan mengirimnya! Diam disana!" 


Ji Soo kembali menyentuh handphone. Dengan tergesa membuka akun internet banking. Tentu saja akunnya istimewa. Transaksi jutaan won dalam sehari bukanlah hal yang sulit bagi Ji Soo. 

Saat ini Ji Soo tidak bisa memikirkan hal lain selain harus mengetahui semuanya dan menutup mulut Hyungtak. Ia tidak dapat menjamin apa yang akan dilakukan Hyungtak ketika melangkah keluar dari ruangan itu. Bisa saja laki-laki licik itu hanya ingin menerima uang dan tidak akan memberi tahunya sama sekali. Atau dengan mudahnya menyebarluaskan informasi tak senonoh ke dunia maya.

Uang? Ji Soo bisa mendapatkannya lagi. Namun keutuhan serta martabat rumah tangganya adalah hal yang akan ia perjuangkan. Bukan semata-mata untuk dirinya seorang. Melainkan juga untuk anaknya kelak.


Sebuah notifikasi masuk dan Hyungtak tersenyum puas melihat isi pesannya. "Wah cepat sekali" kekehnya sembari mengetikkan sesuatu. "Sesuai ucapanku, aku telah mengirimkan namanya." Hyungtak mengangkat tangannya dengan gontai kemudian meninggalkan ruangan "Terima kasih Nyonya Kim"

Ji Soo ingin sekali menampar wajah congkak Hyungtak. Sayangnya ia tidak memiliki waktu untuk itu. Ia menatap nanar layar handphonenya. Membaca berkali-kali nama yang tertera di sana. Setiap ia membaca, setiap kali pula pisau seakan menikam jantungnya.


-unknown-

Wanita yang Anda anggap lacur itu adalah Bae Joo Hyun.


.


- TBC - 


.



Note penulis:

Terimakasih untuk semua doa dan supportnya ya! Jangan lupa tinggalkan komen dan bintangnya biar Author semangat update!

Makasi sudah setia memberi vote dan komentar untuk Remedy sampai detik ini. Semoga kebaikan dan ketulusan kalian akan dibalas dengan kebaikan dan berkah yang berlimpah-limpah ya. Amin.

Fighting!

*୧ʕ•̀ᴥ•́ʔ୨ ♡✧*

RemedyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz