Sebuah Rahasia

860 111 25
                                    

Ada yang masih ingat work ini tidak ya :')

Halo semuanya! Aku kembali!

Terima kasih untuk support dan penantian kalian.

luv!




REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ji Soo mengepalkan tangannya. Menarik nafas sesaat sebelum meraih engsel pintu ruangan VIP restoran.


"Ah lihat siapa yang datang!" laki-laki bertubuh jangkung yang terkesan angkuh itu tertawa puas disela makannya. Ia meletakkan pisau dan garpu. Bangkit dari tempat duduk dengan tawa lepas. Kemudian menarik mundur kursi kosong dan mempersilahkan Ji Soo untuk duduk dihadapannya. "Selamat datang Nyonya Kim. Sungguh sebuah kehormatan!" ujar pria bernama Shim Hyungtak itu.


Ji Soo terdiam, menjaga raut wajah untuk terlihat lebih berwibawa. Melangkah perlahan ke arah kursi yang dipersilahkan untuknya.

"Kau bahkan bisa memesan sebuah ruangan VIP. Tapi masih bersikeras untuk memerasku?"


Hyungtak tersenyum miring. "Anda bersikeras berkata tidak tertarik, namun bukankah pada akhirnya Anda tetap datang, Nyonya Kim?"

Ji Soo membenci tatapan remeh laki-laki itu. Jika bukan karena ingin melindungi nama sang suami dan keluarganya. Tak sudi ia bertemu dengan Shim Hyungtak. 


Seorang pelayan pun mendatangi mereka untuk mencatat pesanan Ji Soo. Namun Ji Soo dengan tegas menolak. 

Hyungtak berseru senang disela kunyahan steak mewahnya. "Ah benar, jus buah saja. Bukankah itu lebih baik untuk ibu hamil?" tunjuknya pada perut buncit Ji Soo yang hampir menginjak empat bulan. 

"Aku tidak menginginkan apapun." Sang pelayan terkesiap oleh sikap dingin Ji Soo. Ia pun mengangguk hormat dan memilih untuk pergi. 

"Tenang Nyonya. Anda membuatnya ketakutan"

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang