Scene yang Terulang

1.3K 199 102
                                    

Mohon maaf! Ada kata-kata vulgar! 

Jadi, Mohon kebijaksanaannya!

Chapter ini masih lanjutan dari Chapter sebelumnya ya! Terima kasih :)

.

.

.

.

REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

.


Langit malam itu mendung. Gerimis tipis turun menyapa tanah dan dedaunan. Binatang malam seakan bersorak merayakan. Sementara rembulan rendah hati untuk menampakkan diri. Mungkin malu pada gerimis, atau malu pada dua insan yang tengah berbagi kehangatan.


Di ruang sempit apartement  itu, Tae Hyung tersenyum ringan. Entah sudah berapa menit telah berlalu, dan tangannya masih saja mendekap raga Joo Hyun. Ia meletakkan dagunya di pucuk kepala Joo Hyun. Wangi shampoo violet dari rambut panjang wanita itu tak hanya menggelitik hidungnya, tapi juga hatinya. Ia pun menyukai wangi lembut wild berry yang tercium dari tubuh Joo Hyun. Perpaduan yang membuat Tae Hyung benar-benar ketagihan. Namun di atas segala kenikmatan yang memanjakan indra penciumannya. Ia menyukai fakta bahwa pelukannya membuat Joo Hyun nyaman. Untuk saat ini, hal itu sudah cukup membuatnya bahagia. Meski sang wanita belum mengutarakan cinta.


Tae Hyung percaya, cinta bisa tumbuh seiring bergulirnya waktu. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan cinta. Ia pun tahu rasa itu tidak mungkin tercipta dalam semalam. Karenanya, Tae Hyung tak ingin membuat Joo Hyun merasa terbebani oleh perasaan cinta yang ia miliki. Tapi Tae Hyung tetap akan berterus terang. Sebab kejujuran adalah hal yang begitu bermakna untuknya dalam menjalin cinta. Itulah kenapa, ia berusaha untuk mengatakan apapun yang ada di dalam isi hatinya. Termasuk niatnya untuk bersama Joo Hyun, meski dalam duka.


"Aku tidak tahu kesulitan apa yang melanda hatimu. Aku pun tidak tahu sedalam apa rasa sakit yang kau rasa." ujar Tae Hyung. "Tapi aku ingin disana. Bersamamu saat melewati semua badai itu. Agar kau tak merasa tersiksa sendirian. Karena kau berharga untukku, Bae Joo Hyun."


Lagi. Joo Hyun merasa batinnya berkemelut. Bisakah Tae Hyung berhenti? Berhenti untuk mendambanya. Berhenti untuk menganggapnya bak intan permata yang layak untuk dipuja. Apakah Joo Hyun harus menunjukkannya? Betapa hinanya seorang Bae Joo Hyun itu? Joo Hyun pun melepas pelukannya. Tae Hyung merasa kehilangan ketika raga wanita itu menjauh. 

"Bae" Tae Hyung kebingungan. Joo Hyun tiba-tiba melepas kancing pertama dan kedua kemejanya. "Hentikan! Apa yang kau lakukan?" sergah Tae Hyung dan menahan Joo Hyun untuk melepas kaitan kancing yang ketiga.


Tae Hyung hampir saja berteriak untuk menghentikan Joo Hyun. Tapi Tae Hyung terdiam ketika melihat netra wanitanya berlinang. Tae Hyung benar-benar lemah karenanya. Sehingga ia membiarkan Joo Hyun membuka kancing kemejanya yang ketiga. Belahan indah dada wanita itu pun terpampang sempurna. Namun, bukan itu yang membuat Tae Hyung tercenung. Melainkan tanda kebiruan yang tertinggal disana.

RemedyWhere stories live. Discover now