Kebencian Adalah Pilihan

784 112 45
                                    



Masih ada yang masih inget ga ya ama Remedy :')



Sebelumnya terima kasih untuk kesabaran teman-teman untuk menunggu work ini.

Author sedang sakit dan sebenarnya belum ada mood untuk up remedy. Takut jatuhnya asal-asalan update. Terimakasih untuk pengertiannya ya teman-teman semuanya.

Keep support dan jangan lupa tinggalkan jejak komen biar author semangat dan tahu perasaanmu juga ya dear ^^

maaf kalau ada typo atau ada yang buat bingung ya. Please tell me! 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.


note: tolong bacanya jangan tergesa-gesa ya Dear. Agar tidak salah memahami maksud penulis.





Jung Kook memutuskan untuk mematikan televisi. Tak ada satupun tayangan yang dapat menenangkan hati. Ia ingin berhenti memeriksa handphone. Ingin pula berpura-pura menanggapi hati risaunya dengan bijaksana. Namun nyatanya hal itu amatlah sulit.


Pagi ini Jung Kook terbangun tanpa Joo Hyun disisi. Tanpa pelukan dan belaian hangat Joo Hyun dikepalanya. Ia gundah. Hatinya tersesat. 

Tampak panik ia mencari sosok Joo Hyun di seluruh petak ruang apartementnya. Semakin kesal kala telepon dan pesan yang ia kirim tak terbalaskan. Hingga kemudian ia memastikan kembali bahwa koper wanita itu masih berada ditempatnya.

Memang ada kelegaan kala mengetahui bahwa Joo Hyun tidak pergi jauh darinya. Tapi kemana perginya? Kenapa? Apakah sehina itu dirinya? Atau Joo Hyun muak karena ia bercerita soal kisah hinanya?

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang