15

24 1 0
                                    

Teman teman nya menjauh dari Angga.

"Gimana kalau kita bikin strategi buat Angga suka sama Amanda?" Saran Fadil

"Gimana caranya?" Tanya Dino.

"Kita harus temuin mereka dalan satu tempat supaya mereka akur dulu, kan kalau udah akur pasti gampang deh." Jelas Fadil

Dino dan Iqbal mengangguk.

"Pertama nanti pulang sekolah kita ajak Angga ke suatu tempat dan kita tinggalin dia sendiri disitu." Fadil

"Abis itu kita telfon Amanda kan maksud lo?" Iqbal.

"Eh jangan langsung Amanda nya lah." Ucap Dino.

"Terus maksud lo apa?" Tanya Fadil.

"Ya kita telfon Rio dulu, berhubung dia teman dekat nya Amanda jadi biar dia aja yang ajak Amanda kesana." Jelas Dino.

"Oke oke." Ucap Iqbal dan Fadil setuju.

Kring kring kring...

Bel masuk berbunyi.

"Dah masuk, kuy kuy masuk." Fadil

Mereka semua masuk kelas.

"Ga." Panggil Fadil.

"Apa?" Jawab Angga malas.

"Nanti lo ikut nongksi?"

"Emang lo pada mau nongkrong?" Tanya Angga kaget.

"Iya lah Ga gimana sih lo, biasa nya juga gitu."

"Oh iyaa."

"Iyaa ikut gak?"

"Ikut."

"Tapi Ga."

"Apa lagi?"

"Kita nongksi nya bukan di tempat biasa." Jelas Fadil.

"Kenapa?"

"Ya biar beda aja gitu."

Angga mikir sejenak sepertinya ada yang aneh dengan teman nya yang satu ini.

"Maksudnya gimana?"

"Sekali sekali gitu kita nongkrong nya di Cafe Ga."

Angga mengangguk. "Mau cari cewek lo di Cafe?"

"Kaga lah gila aja lo!" Kaget Fadil.

Angga tertawa. "Kirain."

Fadil kaget saat Angga tertawa, karena selama ini dia sangat susah buat tertawa.

"Angga ketawa? Ada apa dengan dia?" Tanya Fadil penasaran dalam hatinya.

Angga melihat Fadil melamun langsung dia kagetin. "Woy! Bengong aja lo."

Fadil tersadar dan kaget. "Sialan lo Ga."

Lagi lagi Angga ketawa! Fix ada yang aneh sama dia.

" Ga kayak nya lo lagi happy banget? Ada apa nih?" Tanya Fadil penasaran.

"Hmm b aja."

"Tapi lo barusan ketawa 2 kali Ga."

"Emang nya salah?"

"Bukan nya salah, heran aja gue soalnya kan lo jarang banget ketawa gitu."

"Gatau deh."

"Dih jangan jangan lo lagi mikirin Amanda ya ya ya?" Ledek Fadil.

"Apa iya karena dia gue kayak gini? Tapi apa yang bikin gue happy mikirin dia? Aneh." Batin Angga.

"Gak!"

Kisah Amanda & AnggaWhere stories live. Discover now