7

69 9 0
                                    

"Ka Angga kok bisa ganteng sih ka?" Tanya Rani polos.

Angga hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Lo tuh aneh Ran, orang kek dia mana ada ganteng ganteng nya, udah sombong, jutek apa lah itu ih." Kompor Amanda.

"Apa sih lo Nda." Kesal Rani.

"Nda hati hati ntar lo lama lama suka sama ka Angga." Ucap Santi.

"Sorry lah yaw." Ucap Amanda enteng.

"Hahaha udah udah, kenapa jadi debat sih." Ucap Iqbal.

"Tau nih kita kan kesini mau main game ya gak?" Ucap Rio.

"Hah? Game?" Kaget Amanda.

"Iya Nda, kenapa?" Rio.

"Yah kok main game sih, terus kita cewek cewek nya ngapain dong?" Tanya Rani kesal.

"Tau nih gak asik." Kesal juga Santi.

"Siapa yang maksa ikut?" Tanya Rio.

Santi dan Rani hanya menyengir gak jelas.

"Terus gimana kalian mau balik aja?" Tanya Rio.

"Balik aja lah." Ucap Amanda.

"Yah Nda." Rani.

"Kenapa? Terus kalo gak balik kita ngapain? Kek kambing conge diem aja gitu?"

"Berisik!" Kesal Angga.

Sontak semua melihat ke Angga.

"Ngapa Ga hahahah." Dino.

"Lo pada balik deh." Usir Angga.

"Dih kok kita diusir si Ga." Kesal Fadil.

"Bukan lo! Tapi mereka." Tunjuk Angga ke Amanda, Rani dan Santi.

Amanda yang merasa ditunjuk pun langsung menatapnya sinis. "Kuy balik!" Kesal Amanda yang langsung menarik lengan 2 teman nya meninggalkan tongkrongan itu.

****

Dijalan..

Rani dan Santi melepaskan tangannya dari Amanda.

"Ihhh Amanda! Kok lo malah ajak pulang kita sih?" Kesal Rani.

"Tau nih gak asik lo! Katanya bad girl tapi gak suka nongkrong?" Ucap Santi.

"Capek gue kalo nongkrong." Ledek Amanda.

"Ahahahah lucu!" Kesal Rani dan Santi.

"Ahahaha maaf maaf, lagian kalian kenapa sih kekeh mau nongkrong bareng mereka? Mending main ke rumah gue yuk."

Mereka berpikir sejenak.

"Hmm emang nya main dirumah lu ngapain Nda?" Tanya Rani polos.

"Ah susah ngomong sama lo Ran." Kesal Amanda.

"Ya bener juga Nda kata Rani ngapain kita kalo main kerumah lu?" Santi.

"Ya main aja, kalo engga kita nonton bioskop kuy!" Ajak Amanda.

"Ah gak mau gua Nda." Tolak Santi.

"Kenapa emang San?" Tanya Rani.

"Iya kenapa lo?"

"Bikin bosan kalo nonton, aha mending kita shopping gimana?" Santi.

"Ah kuy kuy kuy!" Ucap Rani semangat.

"Gue gak suka shopping."

"Yah aneh lo! Lo kan cewek Nda masa gak suka sih sama shopping." Santi.

"Ya gak tau sih. Gue gak suka buang buang duit."

"Kan sama aja kalo nonton juga buang buang duit." Jelas Santi.

"Iya tau, tapi kan kalo shopping itu banyak mengeluarkan duitnya beda sama nonton." Jelas Amanda.

Entah kenapa Amanda dari kecil tidak suka sekali dengan shopping, padahal orangtua nya kaya raya.

Santi dan Rani mengangguk.

"Terus kita sekarang ngapain dong?" Tanya Rani.

"Lo mau nya ngapain?"

"Bingung gue." Ucap Amanda.

"Yaudah lah Nda kita main aja kerumah lo." Ucap Santi.

"Yaudah deh, gue juga penasaran sama rumah lu Nda hehe." Ucap Rani.

"Oke kuy!"

Dan mereka berjalan menuju rumahnya Amanda.

Disisi lain....

"Ga kok mereka lo usir sih?" Kesal Leo.

Angga pun melihat ke arah Leo.

"Mereka bikin gue pusing." Jelas Angga.

"Yaelah Ga bilang aja lo gak mau kalo kita nongkrong bareng cewek ya kan?" Ucap Dino.

"Tau lo gak asik banget sih Ga." Ucap Fadil.

"Apa jangan jangan lo homo Ga?" Tanya polos Doni.

Sontak mereka semua tertawa mendengar ucapan Doni.

"Lo yang homo!" Ucap Angga tegas.

"Dih anjir kenapa sih? Ada yang salah sama omongan gue ya?" Bingung Doni.

"Udah lah kenapa jadi ribut sih." Lerai Iqbal.

"Tau nih." Rio.

"Terus sekarang kita mau ngapain?" Tanya Doni lola.

"Main game woi!" Ucap semuanya.

Sontak Doni kaget. "O..oh okee!"

Dan mereka bermain game bareng.

"Ga." Panggil Rio yang masih asik sama game nya.

Angga hanya berdehem. "Hmm."

"Lo gak ada niatan buat deketin Amanda gitu?" Tanya Rio.

"Gak!" Jawab Angga cepat.

"Kenapa sih Ga? Ayo lah gue tau lu pasti bisa deketin dia." Rio.

"Iya Ga, lo coba deketin Amanda dong kita kan pengen liat temen kita ini gak homo ya kan." Ledek Dino.

"Gue gak homo! Lo kali tuh!" Kesal Angga.

"Dih, gue mah masih suka sama cewek kali. Buktinya gue punya pacar gak kaya lo!" Dino tak terima.

"Terus gue peduli?" Tanya Angga enteng.

"Ah susah ngomong sama lo Ga!" Kesal Dino.

"Gimana kalo gue tantang lo Ga?" Ucap Rio.

"Apa?" Tanya nya santai.

"Kalo lo bisa deketin dan sampai bisa pacaran lo bisa minta apa pun sama gue gimana?" Jelas Rio.

"Gue gak bisa! Jangan paksa gue." Tolak Angga.

"Yaelah Ga. Lo kan belum coba."

"Tau nih belum dicoba udah bilang gak bisa." Dino.

"Itu sama aja taruhan bukan?" Tanya Angga.

"Bukan Ga." Ucap Rio enteng.

"Terus?"

"Gue cuma nantang lo bisa atau engga."

"Gue gak mau. Itu sama aja kayak taruhan, lo tau dosa?"

"Tau lah Ga."

"Nah itu buat dosa. Paham?" Jelas Angga.

"Ah gak asik lo."

****

Kisah Amanda & AnggaWhere stories live. Discover now