Chapter 15

6.8K 1.2K 115
                                    

Yaaaayyy... double update!

semoga kalian suka yaaaa....


******* 


Lalu lalang di jalanan kota London begitu sibuk, mobil-mobil pribadi dan kendaraan umum berlalu-lalang. Orang-orang berjalan di trotoar, dan melintas bersama di penyebrangan. Heera mengemudikan mobilnya dengan tenang, mengenakan gaun selutut dengan coat berwarna krem, rambut pirangnya digerai di punggung sambil mengenakan kacamata hitam.

Di sampingnya ada Yasabadra yang duduk dengan tenang, sambil memandang ke samping. Melihat semua lalu lalang di dunia aneh ini, dia bahkan tidak berekspresi sama sekali, bahkan ketakjuban dan keanehan pun tidak nampak di wajahnya.

"Kenapa kereta ini tidak ditarik oleh kuda?" tanya Putra Mahkota tiba-tiba dalam bahasa sansekerta.

Heera yang sedang menyetir pun menoleh dengan bingung. "Apa?"

Yasabadra tidak mengatakan apa pun lagi, percuma saja karena komunikasi mereka tidak sejalan. Keadaan kembali hening, dan Heera tetap fokus mengemudi. Lampu penyeberangan menyala dan semua mobil di belakang berhenti, membiarkan semua orang menyeberang. Setelah lampu kembali berganti dan semua orang telah menyeberang, Heera hendak menginjak gas tapi tidak jadi karena Yasabadra sudah membuka pintu dan berlari ke luar.

Ada anak kecil berusia dua tahun yang berlari ke jalan tanpa diketahui oleh siapa pun. Heera menatapnya dengan tak percaya, pada orang tua yang lalai dalam pengawasan. Tanpa diduga Yasabadra sudah berada di tengah lalu lintas yang cukup ramai, meraiha anak itu dan menghentikan mobil yang sedang melaju kencang.

Heera segera keluar meninggalkan mobilnya di tengah jalan dan menatap tak percaya pada pemandangan di depannya. Dia pikir adegan ini hanya dilakukan oleh Edward Cullen saat menolong Bella Swan, tak disangka kini ada di depannya secara langsung. Bahkan bagian depan mobil yang ditahannya itu sampai penyok, membuat mobil-mobil lain di belakangnya berhenti dan terus membunyikan klakson. Anak di dalam gendongan Yasabadra terlihat baik-baik saja, hanya menangis memanggil orang tuanya.

Heera yang berada di samping mobilnya pun bertepuk tangan dengan senang. "Hebat! Your Highness kau hebat!" teriaknya.

Suara klakson berturut-turut berbunyi agar Heera segera menyingkirkan mobilnya dari tengah jalan. Dengan kesal dia menggerutu dan masuk kembali ke kursi kemudi, membawa mobilnya ke pinggir untuk menghampiri Yasabadra.

Sang Putra Mahkota berjalan ke pinggir, di mana seorang ibu muda sedang tersenyum penuh perhatian pada Yasabadra yang menolong putrinya. Heera menghampirinya sambil mengacungkan jempol.

"Your Highness, kau hebat!" pujinya dengan senyum lebar.

Ibu muda yang menggendong putrinya itu mengerutkan dahi tak mengerti. Dia berterima kasih pada penolongnya, tapi pria itu hanya memberikan wajah datar tanpa mengatakan apa pun, sedangkan Heera memanggilnya 'Yang Mulia', yang benar saja!

"Nyonya, tolong lebih hati-hati lagi," kata Heera seraya tersenyum ramah.

"Ah, ya, terima kasih banyak," kata wanita itu, kemudian pergi dengan wajah yang bingung.

"Ayo!" Heera menarik kembali tangan Yasabadra dan membawanya masuk ke mobil.



*******



Heera membawa Yasabadra memasuki sebuah toko pakaian untuk pria. Para pramuniaga perempuan di sana menatap Yasabadra tanpa mengedipkan mata mereka. Pria tinggi dan gagah itu sungguh disayangkan jika mengedipkan mata, takut dia menghilang dari pandangan. Setidaknya Heera bangga dia bisa menatap pria ini tanpa menahan kedipan. Diam-diam dia tertawa kecil dalam hati.

His Royal Highness [UPDATE] / TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN KUBACAWhere stories live. Discover now