Chapter 10

6.7K 1.3K 42
                                    

Chapter 10 nya dataaaang....

semoga kalian suka ya. happy reading!


******* 


Suara derap langkah kaki saling bersahutan dan bergerombol. Heera bisa merasakan getaran di lantai semakin terasa bercampur dengan derap kaki yang banyak. Dia membulatkan matanya dan segera merubah kembali penampilannya seperti semula, dengan atasan merah yang memiliki manik-manik, celana pendek dan rok panjang yang lebar dan memiliki belahan sampai pinggang. Dia juga meraih busur panahnya dan mulai berlari keluar.

Dari segala arah ada suara derap kaki yang berlari dan bergerombol bersama dengan orang-orang yang saling berteriak.

"Sistem, apa kita ketahuan?" tanya Heera.

"Sepertinya begitu~"

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Tentu saja melarikan diri, Nona~"

"Ah, kau benar. Tumben kau berguna!"

"Kan melarikan diri itu memang pilihan ketika terdesak, benar tidak?"

"Benar, benar. Eh, aku juga tahu kalau itu!"

Heera pun melompat ke arah pagar dengan menggunakan kemampuan sihirnya. Dia menggendong busur panah di punggungnya, kemudian berlari di sepanjang pagar dan melompat kembali ke tanah.

"Cari orang itu! jangan biarkan dia lolos. Blokir semua jalan keluar!" teriakan demi teriakan terdengar, bersama dengan derap lari orang-orang.

Heera bisa mendengarnya, dia berlari ke belakang sebuah bangunan dan bersembunyi di sana dengan deru napas yang keras. Dia bertanya pada Sistem, "Heh, aku bisa teleportasi tidak?"

"Sayangnya tidak bisa, Nona~" jawab Sistem dengan suara sedih.

"Kau punya peta istana ini tidak? Ini sangat luas, sepertinya aku hanya akan tersesat di sini."

"Tidak punya, Nona~"

"Hah, lupakan, lupakan, ayo kita melarikan diri saja."

Heera kembali berlari dengan bersembunyi, melewati beberapa jalanan yang sepi, tapi hanya sesaat karena orang-orang yang mengejarnya semakin banyak.

"Itu dia! Kejar dia!" teriak salah satu pria.

Heera melilitkan selendangnya di kepalanya untuk menutupi rambut pirangnya, dia juga mengenakan cadar yang menutupi separuh wajahnya. Dia berlari kembali, dengan dikejar oleh orang-orang. Ketika orang-orang semakin dekat, dia melompat ke dinding kemudian ke atap dan berlari di atap menghindari orang-orang.

Dia tak tahu sudah seberapa jauh dirinya berlari, hanya melewati jalanan yang semakin banyak orang yang mengejarnya. Semua orang yang mengejarnya dari seluruh penjuru istana pun berkumpul di depannya. Di depannya kini adalah tembok tinggi dan kokoh istana yang tidak bisa dihancurkan dengan bom. Dia pun melompat ke atasnya dan berdiri di sana, menatap para prajurit istana yang berkumpul hendak menangkapnya.

Di malam yang diterangi sinar bulan dan bintang-bintang, di malam yang begitu gemerlap dengan pesta di istana utama, ada seorang penyusup yang saat ini berdiri di tembok istana dengan busur panah di punggungnya. Heera melambaikan tangannya pada mereka.

"Semuanya, aku tidak akan membuat rusuh, oke! Nikmati saja pesta kalian!" teriaknya.

Heera menoleh ke belakang di mana ada jurang yang dalam dan gelap, yang bahkan tak terlihat dasarnya, tembok istana ini berbatasan langsung dengan jurang gunung ini. Jika dia melompat sudah dipastikan tubuhnya menjadi daging giling. Akan tetapi jika tertangkap pun, dia akan tetap jadi daging panggang.

His Royal Highness [UPDATE] / TERSEDIA DI GOOGLE PLAY DAN KUBACAWhere stories live. Discover now