28

12.2K 1.2K 226
                                    

Untuk yang gak tau siapa Barsha itu wajar karena aku memang gak ada nyeritain secara detail tentang dia. Baca aja di Possessive Samudera part 47, di situ pasti ada, tapi gak ku jelasin namanya.

Aku boleh sedih gak sih liat komentar kalian dikit banget padahal yang baca banyak :(. Untuk yang komen-komen aku ngucapin makasih. Untuk yang gak komen boleh lah komen, kasih saran, kritik, atau apalah yang berhubungan sama ini cerita. Makasih readers DySam ♡♡

***

"Prono top make it drop deshowepp ...."

Sam mengernyitkan dahinya saat ketukan pintu kamar mandi itu terdengar disertai dengan senandungan nada Dyba itu. "Ha? Apa Dy?"

"Ena paking ina mo deshowepp ...."

"Ha? Ena-ena?"

"I'm talking wapwapwap deshowepp ...."

"Dyba, kamu nyanyiin apa sih?" Di dalam sana rasanya Sam sudah kesal.

"Macaroni enapap deshoweeeepp  ... Woohhh ...."

Kesabaran Sam sudah habis, ia dengan cepat melilitkan handuknya di pinggang dan membuka pintu kamar mandi. Baru saja pintu itu dibuka ia malah menemukan wajah Dyba yang menatapnya dengan senyuman geli.

"Kamu nyanyi apa sih sayang?"

Dyba menggeleng dengan polos. "Gak tau, aku dapatnya dari tiktok."

Sam mengusapkan telapak tangannya yang masih basah itu ke wajah Dyba. "Kirain apaan ih. Aku kira kamu lagi belajar bahasa planet."

Dyba tertawa, ia dengan jahil menusuk perut kotak-kotak Sam itu. "Untung aja kamu gak tau arti lagu itu sebenarnya."

Dahi Sam mengerut. "Emang apaan?"

Dyba menjulurkan lidahnya. "Kamu kepo kayak Dora. Lanjutin mandi sana!"

Sam menyeringai mesum. "Gimana kalau mandi bareng aja? Kamu udah ganggu mandi aku sama nyanyian kamu yang entah bahasa apa itu."

Mata Dyba membulat, ia langsung berlari keluar kamar. "Mandi cepet! Udah jam tujuh!"

Sam tertawa, ia memasuki kamar mandi lagi. "Lagian nyanyi lagu bahasa planet."

***

"Tolong tanyakan pada ibu mu, bolehkah aku yang bukan anaknya menjadi menantunya?"

Sam memeluk Dyba dari belakang. "Ngapain nyanyiin kayak gitu? Kamu kan udah jadi mantu kesayangan mama lagi."

Dyba terkekeh. "Aku cuma nyanyi doang. Gatel bibir ku pengen nyanyi."

"Untung gatelnya pengen nyanyi bukan pengen nyinyirin orang," ucap Sam sambil menghirup wangi Dyba.

"Kok masih meluk aja? Udah jam berapa ini sayang?!"

Sam menggelengkan kepalanya tidak peduli. "Aku yang punya kantor jadi bebas deh. Dy, nyanyi lagi lah."

"Kala ku pandang kerlip bintang nun jauh di sana ....
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema ....
Terasa kembali gelora jiwa mudaku ....
Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut ...."

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang