65

15.2K 1.2K 147
                                    

Sam mengelus kepala istrinya yang tengah bersandar di dadanya.
"Hei ....
Oh baby ....
Beautiful ....
Beautiful ....
Beautiful angel ...."

Dyba mendongak, senyumnya terbit. "Tumben banget nyanyi?"

Sam menunduk, mengecup kening Dyba dengan sayang. "Biar kamu gak insecure."

"Kapan aku insecure emangnya?" tanya Dyba sambil menaikkan sebelah alisnya.

Sam menjawil gemas hidung Dyba. "Kamu kira aku gak tau kamu ngomong sendiri di kaca, ngomong kalau kamu gendutan karena punya anak."

Mata Dyba mengerjap. "Kamu denger?"

Sam merubah posisi duduk Dyba, membuat tubuh itu terduduk di pangkuannya dan menghadapnya. "You're beautiful. Kamu tau lagunya Bruno Mars yang judulnya just the way you are, ya itulah kamu. Kamu cantik apa adanya."

Dyba memiringkan kepalanya, menatap Sam dengan tidak percaya. "Kalau ada cewek yang lebih cantik dari aku?"

Sam terkekeh, ia mengigit hidung Dyba. "Semua cewek cantik, gak ada cewek yang jelek. Cewek akan diperlakukan seperti ratu oleh lelaki yang tepat, lelaki yang menerima dia apa adanya. Dan aku pengen kamu aku perlakuin seperti ratu, karena memang kamu ratunya Samudera. Samudera sudah menemukan Adyba dari sembilan tahun yang lalu dan sudah di tanam di hati, di ukir nama Adyba di dalam hati."

Dyba mengulum senyumnya. Senyumnya tertahan dan pipinya memerah. Sam mengigit bibirnya gemas, ekspresi malu-malu seperti ini sudah lama tidak Dyba perlihatkan.

Sam mengangkat dagu Dyba, menatap mata itu dengan dalam. "Jangan nunduk, mahkotanya jatuh nanti."

Dyba tersenyum, ia langsung memeluk Sam. "Kupu-kupu di perut ku banyak banget, berterbangan ke sana ke mari."

"Adybanya Samudera gak boleh insecure, gak boleh sedih. Kalau aku salah langsung kasih tau aku. Aku bukan lelaki sempurna, aku bukan lelaki yang penuh kepekaan yang tinggi, tapi aku berusaha menjadi itu semua. Makannya, kalau ada sesuatu yang ngeganjal di hati kamu tentang aku, langsung kamu omongin aja sama aku."

Dyba mengangguk, rangkulannya di leher Sam semakin ia eratkan. Mungkin, ada di satu sisi ia sempat kesal mendapatkan Sam, tapi di sisi lain sebenarnya banyak yang bisa ia syukuri dari memiliki suami yang suamiable seperti Sam. Memang Samuderanya bukan lelaki sempurna, lelaki yang bisa mengontrol emosinya, lelaki yang bisa mengontrol cemburunya. Tetapi, Samuderanya adalah lelaki yang menyayanginya sepenuh hati.

"Dy ...."

Dyba menghembuskan nafasnya di leher Sam. "Apa?"

"Kamu tau gak?"

Dyba menggeleng, hidungnya ia gesekkan di leher Sam. "Tau apa?"

"Sumpah aku tadi udah ada bahan gombalan, tapi aku lupa."

Dyba menjauhkan wajahnya dari leher Sam, ia menatap suaminya dengan geli. "Jadi lupa gombalannya?"

Anggukan polos lelaki di depannya membuat Dyba tertawa. Dyba menangkup pipi Sam. "Gak usah gombal aja aku udah sayang."

Senyum Sam terbit, ia mengacak rambut Dyba. "Bisa ae Jaenab."

Dyba terkekeh, ia kembali mendekatkan tubuhnya ke tubuh suaminya, menghirup aroma yang dari beberapa tahun yang lalu tidak pernah berubah.

"Yang."

"Apa?" gumam Dyba.

"Jalan-jalan yok, biar kayak orang pacaran lagi."

DySam (After Marriage)  [Selesai]Where stories live. Discover now