45

13.1K 1.1K 85
                                    

Dyba memilin-milin kancing kemeja Sam. Saat ini ia tengah berada di kantor lelaki itu. Tadi pagi ia merengek ingin ikut dan dengan kekuatan wajah memelasnya akhirnya ia sekarang sudah ada di sini, berada di pangkuan Sam yang tengah melihat-lihat data di laptop. Tujuan ia ikut ke kantor sebenernya hanya satu eh ralat jadi dua. Yang pertama tidak ingin berjauhan dengan suaminya itu, dan yang kedua ingin mengganggu suaminya.

"Dyba, jangan gerak-gerak, Jordi bangun entar bahaya."

"Idih, punya Jordi baperan amat."

Sam mengigit pipi Dyba. "Masih mending bapernya cuma sama kamu, coba kalau bapernya sama semua cewek, bahaya dong."

Dyba mengeluarkan senyum miringnya. "Gampang, tinggal di potong terus di bakar, habis itu kasih ke anjing penjaga komplek deh."

Mata Sam membulat. "Sadis."

Dyba menggidikkan bahunya, ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sam. Walaupun perutnya yang membuncit tidak bisa membuatnya menempel dengan Sam, tetapi rasanya duduk di pangkuan Sam adalah tempat ternyaman untuknya.

"My hearts a stereo
It beats for you, so listen close
Hear my thoughts in every note, oh oh
Make me your radio
Turn me up when you feel low
This melody was meant for you
Just sing along to my stereo"

Sam tersenyum senang mendengar senandungan itu. Dyba tuh bisa dihitung pakai jari kalau mood nyanyi seperti ini. Satu bulan paling dua sampai tiga kali wanita itu akan nyanyi, tapi sekalinya nyanyi kayak burung beo, gak bisa berhenti.

"Like an echo in the forest
Haruga doraogetji
Amu ildo eopdan deusi
Yeah life goes on
Like an arrow in the blue sky
Tto haru deo naragaji
On my pillow, on my table
Yeah life goes on
Like this again"

"Korea Dy?"

Dyba mengecup leher Sam sebelum menjawab, "Iya, lagunya BTS. Aku bukan army, tapi suka lagunya."

"Ya udah, lanjut lagi deh nyanyinya."

"I've been his queen ....
Since we we're sixteen ....
We want the same things ....
We dream the same dreams ....
Alright ....
I got it all ....
Cause he is the one ....
My mom calls him love ....
My dad calls him son ....
Alright ....
Alright ...."

Dyba kemudian melepas rangkulannya dari leher Sam, menatap mata itu dengan lembut. "I know, I know, I know for sure ...."

Dyba mencium bibir Sam beberapa kali sebelum menyambung liriknya.
"Everybody wanna steal my boy
Everybody wanna take his heart away
Couple billion in the whole wide world
Find another one cause he belongs to me
Everybody wanna steal my boy
Everybody wanna take his heart away
Couple billion in the whole wide world
Find another one cahse he belongs to me"

Lengkungan bulan sabit langsung terlihat saat Sam tersenyum. "Walau banyak yang mau ngambil aku, gak bakalan ada yang bisa, karena hati ku udah ada di kamu."

Pipi Dyba memanas, entah kenapa selama ia hamil ia jadi lebih sering malu, padahal gombalan seperti itu sudah biasa dikeluarkan oleh lelaki yang saat ini sedang tersenyum manis ke arahnya.

DySam (After Marriage)  [Selesai]Where stories live. Discover now