3. Para Uswa

46 6 0
                                    

I'm not okay, but it's okay

╌╌╌╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩⃟꣄ꪾ❁⃟݄ࣾ݃⊣╾╌╌╌╌╌╌╌╌╌

Semua menatap gadis itu dengan lekat, rambut kuncir kuda nya tidak ada lagi, disana hanya ada gadis dengan rambut pendek yang anggun, kacamata yang kebesaran itu sekarang terlihat sangat pas di wajah nya yang bulat, cantik.

"LILO!"

"Kaget tau! kamu ngomong jangan teriak-teriak bisa?"

"NOPE! LO CANTIK BANGET!"

"Cantik mbah mu, jadi selama ini aku jelek?"

"Gak, bukan gitu, ah ayo ke kelas!"

Lilo langsung mengangguk, ia juga merasa risih mendapat tatapan dari sekitar nya.

Langkah nya berhenti, saat iris pekat menatap nya, tatapan yang tidak bisa di artikan. Lilo menarik nafas dalam, berusaha biasa saja saat melewati pria itu.

"Lilo," Kenneth menahan tangan Lilo.

"Ada apa?"

Kenneth menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, "Minggu depan kita tournament."

"Kita?"

"Maksud gue, lo dan anak-anak lainnya."

"Kamu?"

"Hm."

"Eh, gue duluan ya gak enak banget jadi patung cantik," Lulu langsung meninggalkan mereka berdua tanpa peduli tatapan tajam Lilo.

"Aku gak bisa deh, maaf."

"Lo putri mage kita!"

Kenneth dan Lilo serentak melihat asal suara itu, Aksa dengan setengah berlari menghampiri mereka.

"Ini di luar masalah lo sama curut ini, come on!"

Kenneth hanya diam mendengar Aksa dan menunggu jawaban dari sang empu.

"Okelah, yaudah aku duluan, permisi."

"NANTI JANGAN PULANG DULU YA!"

Aksa tersenyum puas, ia melirik Kenneth sambil menyenggol lengan pria itu.

Lilo duduk sambil melirik Melia, "Deni udah pulang ya Mel?"

Melia menarik nafas kasar, "Bukan nya lo lebih tau dari gue ya?" Jawab nya acuh.

Lulu yang melihat kedua sahabatnya itu hanya geleng-geleng kepala, entah kenapa mereka selalu perang dingin.

"Jamkos ni, kantin yok!" Lulu menarik tangan Lilo dan Melia bersamaan, mereka hanya bisa pasrah tanpa buka suara.

Saat di kantin banyak sekali yang menatap sinis Lilo, walau banyak juga yang menatap ia kagum dengan penampilan nya yang sekarang.

"Lo mau pesen apa?" Lulu membuka suara dan melirik kedua sahabatnya ini.

"Gue kek biasa."

[Us]wa - The loveWhere stories live. Discover now